Bandasapuluah.com – Menyikapi persoalan harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit kebun swadaya yang selalu jauh di bawah harga pasar, enam anggota DPRD Kabupaten Pesisir Selatan mengajukan pembentukan panitia khusus (pansus).
Keenam legislator yang mengajukan pansus tersebut adalah Novermal (PAN), Awarisman (Demokrat), Aljufri (Nasdem), Ronaldi (PDI Perjuangan), Rahman (PKB), dan Yusman (PKS).
Novermal dalam keterangan tertulisnya yang diterima bandasapuluah.com, Selasa (1/11) pagi, menerangkan, usulan tersebut diajukan guna menyelesaikan persoalan harga TBS kelapa sawit kebun swadaya di Pessel.
Ia menilai, selama ini harga TBS kebun swadaya selalu jauh di bawah harga pasar. Selain itu ada pula pemotongan timbangan di pabrik kelapa sawit (PKS) 8 sampai 12 persen.
“Kami sudah memasukan surat usulan pembentukan Pansus ke Sekretariat DPRD pada hari Jumat tanggal 28 Oktober 2022,” kata Novermal dalam keterangannya.
“Ini kami lakukan guna menyikapi rekomendasi RDP (rapat dengar pendapat) lintas komisi dengan lintas sektoral beberapa waktu lalu, dimana DPRD diminta membentuk tim penyelesaian persoalan harga TBS kebun swadaya,” tambahnya lagi.
Novermal menjelaskan, usulan pembentukan Pansus tersebut adalah langkah yang tepat. Karena menurutnya, nanti akan menghasilkan keputusan DPRD berupa rekomendasi yang harus dilaksanakan oleh kepala daerah dalam hal ini bupati.
“Semangatnya adalah, bagaimana ke depan TBS kebun swadaya di Pessel bisa pula dihargai secara proporsional, yaitu sesuai dengan rendemen atau kandungan CPO-nya, dan tidak ada lagi potongan timbangan di PKS,” tegasnya.
Klik berikutnya untuk melanjutkan membaca halaman selanjutnya…
Halaman : 1 2 Selanjutnya