Padang Panjang atau Padangpanjang? Ini Penulisan yang Benar Menurut Pengamat Bahasa

Kamis, 4 Agustus 2022 - 12:57 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pengamat bahasa, Holy Adib.

Pengamat bahasa, Holy Adib.

Bandasapuluah.com – Penulisan nama Kota Padang Panjang di media massa tidak seragam. Ada media yang menulis Padang Panjang, ada pula yang menulis Padangpanjang. Lantas mana yang benar?

Tidak seragamnya penulisan nama Kota Padang Panjang itu mendapat perhatian khusus dari pengamat bahasa asal Sumatera Barat, Holy Adib.

Berdasarkan penelusurannya, penulisan yang benar untuk nama kota yang berjuluk Serambi Mekkah ini adalah “Padang Panjang”, bukan “Padangpanjang”.

ADVERTISEMENT

space kosong

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dikutip dari laman resmi Kominfo Padang Panjang, Kamis (4/8), Editor Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) di Badan Bahasa Kemendikbud Ristek ini menyebutkan, ia sudah melakukan riset khusus untuk melihat sejarah penamaan Padang Panjang ini dan meninjaunya dari ilmu kebahasaan.

Dari studi kepustakaan yang dilakukan pria yang biasa disapa Adib itu, pada zaman Hindia Belanda, penulisan nama “Padang Panjang” di media massa berbahasa Belanda ditulis “Padang Pandjang”, seperti pada koran Padangsch Nieuws-en Advertentie-Blad, Bataviaasch Nieuwsblad, Nieuwe Apeldoornsche Courant, Provinciale Drentsche en Asser Courant, De Avondpost, Het volk: Dagblad voor de Arbeiderspartij, De Indische Courant, Eindhovensch Dagblad, De Sumatra Post, dan Sumatra-Bode.

“Kita juga bisa melihat penulisan nama ‘Padang Panjang’ di dalam Undang-Undang yang berkaitan dengan pembentukan kota ini. Dalam Pasal 1 Poin C UU Nomor 8 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kota-Kecil dalam Lingkungan Daerah Provinsi Sumatera Tengah ditulis, ‘Padang Panjang, dengan nama Kota-Kecil Padang Panjang dengan watas-watas sebagaimana ditetapkan dengan beslit Gubernur-Jenderal Hindia Belanda tanggal 1 Desember 1898 No. 1 (Staatsblad 1888 No. 181) termasuk wilayah Negeri Gunung dan Bukitsurungan’. Sementara itu, dalam Pasal 1 Ayat 1 UU Darurat Nomor 19 Tahun 1957 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat I Sumatera Barat, Jambi dan Riau memang ditulis ‘Padangpanjang’. Akan tetapi, penulisan nama ‘Padangpanjang’ itu diperbaiki dalam UU Nomor 61 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat No. 19 Tahun 1957 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Swatantra Tingkat I Sumatera Barat, Jambi dan Riau sebagai Undang-Undang. Dalam Pasal 1 Ayat 1 undang-undang itu ditulis ‘Padang panjang’. Selanjutnya, dalam semua undang-undang, peraturan kementerian, peraturan daerah, dan peraturan lainnya ditulis Padang Panjang,” tutur alumni Program Studi Linguistik ini.

Baca Juga :  Diduga Mesum dengan Kakak Ipar, Oknum Polisi di Pessel Bersembunyi di Bawah Ranjang Saat Digrebek Warga

Merujuk kepada penamaan instansi pemerintah dan swasta di kota ini, kata penulis buku Pendekar Bahasa (2019) dan Perca-Perca Bahasa (2021) itu, semuanya menulis Padang Panjang kecuali Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang.

Selain itu, katanya, sebagai nama pemerintahan daerah, Padang Panjang juga ditulis “Padang Panjang” dalam KBBI Edisi I sampai dengan Edisi V.

“Berdasarkan penulisan nama ‘Padang Panjang’ di koran zaman Hindia Belanda, pada nama instansi pemerintah dan instansi swasta, dalam undang-undang, dan dalam KBBI, terlihat jelas bahwa nama kota itu lazim ditulis terpisah (Padang Panjang), bukan digabung (Padangpanjang). Dalam bahasa, kelaziman biasanya menjadi kaidah atau hukum,” ujar alumni Program Studi Magister Linguistik, Universitas Andalas itu.

Karena kelaziman itu pula, katanya lagi, nama rupabumi (toponimi/nama tempat) Padang Panjang juga ditulis “Padang Panjang”. Hal itu dapat dilihat dalam situs Sistem Informasi Nama Rupabumi – Badan Informasi Geospasial (sinar.big.go.id).

Baca Juga :  Ini Penyebab Situs Pendaftaran Loker Pos Indonesia Tak Bisa Diakses

Ia menyimpulkan, media harus menulis nama Padang Panjang sesuai dengan nama diri tempat nama kota tersebut melekat. Nama diri adalah nama untuk menyebut diri seseorang, benda, tempat tertentu, dan sebagainya (KBBI). Pemerintah Kota Padang Panjang adalah nama diri. Begitu juga dengan ISI Padangpanjang.

Dengan demikian, media harus menulis nama diri sesuai dengan pemilik nama diri tersebut.

Dengan alasan nama diri itu pula, sah-sah saja ISI Padangpanjang menggabungkan penulisan nama kota tersebut meskipun berbeda dari kelaziman.

“Mungkin ada media yang menyeragamkan penulisan Padang Panjang dengan alasan gaya selingkung, misalnya menulis ‘Padang Panjang’ dalam semua tulisan, termasuk pada nama diri yang mesti ditulis ‘Padangpanjang’, yaitu ISI Padangpanjang.”

“Media tidak boleh melakukan itu karena gaya selingkung tidak berlaku dalam menulis nama diri, sebab media harus menghormati pemilik nama diri. Media harus menulis nama diri sebuah instansi sesuai dengan nama yang ditulis pemilik nama diri itu untuk mematuhi prinsip akurasi dalam jurnalistik. Jadi, media yang menulis ‘Pemerintah Kota Padangpanjang’ atau ‘ISI Padang Panjang’ tidak menulis nama instansi tersebut sesuai dengan aturan, sehingga tidak akurat,” katanya.

Ia menambahkan, dalam pemberitaan yang tidak berhubungan dengan nama diri instansi, media juga tidak perlu menggabungkan penulisan Padang Panjang. Karena penulisan nama Padang Panjang sebagai toponimi juga begitu.

Berita Terkait

Ini Trend yang Dipatahkan Hendrajoni Jika Kembali Maju di Pilkada Pessel 2024
Akankah Hendrajoni Maju dan Menang pada Pilkada Pesisir Selatan 2024?
Kata Kebudayaan dan Budaya tidak Ditemukan dalam Kamus Bahasa Minangkabau
Di Balik Isu Penculikan Anak
Kemerdekaan Belum Sampai ke Langgai
LKAAM Pesisir Selatan yang Pasang Badan dalam Persoalan KAN Tambang
Keteladanan dalam Kegelapan | Alirman Sori
Pelecehan Seksual di Pesisir Selatan Kian Meresahkan
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 27 Februari 2024 - 16:44 WIB

Ini Trend yang Dipatahkan Hendrajoni Jika Kembali Maju di Pilkada Pessel 2024

Rabu, 14 Juni 2023 - 18:28 WIB

Akankah Hendrajoni Maju dan Menang pada Pilkada Pesisir Selatan 2024?

Sabtu, 6 Mei 2023 - 08:10 WIB

Kata Kebudayaan dan Budaya tidak Ditemukan dalam Kamus Bahasa Minangkabau

Sabtu, 4 Februari 2023 - 00:34 WIB

Di Balik Isu Penculikan Anak

Rabu, 17 Agustus 2022 - 06:33 WIB

Kemerdekaan Belum Sampai ke Langgai

Kamis, 4 Agustus 2022 - 12:57 WIB

Padang Panjang atau Padangpanjang? Ini Penulisan yang Benar Menurut Pengamat Bahasa

Rabu, 22 Juni 2022 - 20:49 WIB

LKAAM Pesisir Selatan yang Pasang Badan dalam Persoalan KAN Tambang

Selasa, 5 April 2022 - 09:53 WIB

Keteladanan dalam Kegelapan | Alirman Sori

Berita Terbaru

Misramolai - Gabak Dilangik Hujan Tak Turun

Entertainment

Lirik Lagu Minang Misramolai – Gabak Dilantik Hujan Tak Turun

Rabu, 15 Mei 2024 - 21:01 WIB