Kemerdekaan Belum Sampai ke Langgai

Afrizal
17 Agu 2022 06:33
Opini 0 21
2 menit membaca

Rabu, 17 Agustus 2022, tepat 77 tahun Indonesia mendeklarasikan diri sebagai negara yang merdeka. Merdeka dari penjajah yang menjarah hasil bumi ibu pertiwi selama ratusan tahun. Bebas dari intervensi asing untuk membangun negeri

Namun, selama 77 tahun itu pula, kampung Batu Bala dan Langgai belum sepenuhnya merasakan kemerdekaan. Infrastruktur dasar seperti aspal di daerah itu masih bisa di bilang sama seperti zaman kolonial.

Jalan yang ditempuh kebanyakan masih beralaskan tanah. Kering berdebu bila dilalui saat kemarau. Berlumpur bila ditempuh saat hujan turun.

Di Batu Bala, misalnya, sudah ada beberapa ruas jalan yang telah di beton. Namun, jalan yang di beton itu telah menyisakan lubang besar di badan jalan. Selebihnya, jalan rusak yang berbatu.

Senada dengan itu, jalan di Langgai semuanya berkategori rusak parah. Tidak ditemui satu senti pun jalan yang berkondisi bagus. Ironis. Sudah 77 tahun merdeka, pembangunan infrastruktur dasar seperti aspal belum juga sampai ke daerah itu.

Jalan di Langgai rata-rata berada di tepi bukit. Celakanya bila datang musim penghujan. Tebing itu sering runtuh dan menutup badan jalan. Akibatnya tranportasi pun terhambat. Baik yang keluar ataupun masuk ke Langgai.

Hasil bumi seperti, durian, gambir ataupun nilam tentu tak bisa di angkut keluar Langgai. Begitu pula dengan komoditi untuk pemenuhan kebutuhan hidup juga tak bisa dibawa masuk.

Jalan rusak akibat longsor di Langgai

Masyarakat Langgai lazimnya, berbelanja kebutuhan sehari-hari ke Pasar Surantih. Mereka ke Pasar Surantih saat hari balai yaitu hari Minggu secara bersama-sama. Namun, saat musim penghujan, aktivitas itu sering tertunda.

Pasalnya, seperti yang disebutkan di atas, jalan tertutup oleh material longsor. Solusinya, masyarakat harus berjalan kaki melewati material longsor yang tak bisa dilalui oleh kendaraan itu. Kemudian barulah naik mobil ke pasar.

Kondisi seperti itu bukan sekali terjadi. Malangnya bila ada yang sakit parah dan butuh pertolongan medis. Hal itu menjadi situasi yang sulit.

Untuk diketahui, Puskesmas terdekat saja berada di Nagari Koto Nan Tigo Utara Surantih. Untuk sampai ke Puskesmas itu membutuhkan waktu kurang lebih satu jam berkendara dari Langgai.

Selain jalan yang belum kunjung beraspal, infrastruktur dasar seperti komunikasi dan internet juga belum sampai ke Langgai.

Jaringan untuk komunikasi melalui ponsel baru sampai ke Batu Bala. Sedangkan untuk internet masih tersangkut di Kayu Aro.

77 tahun kemerdekaan, tentu kita berharap Indonesia semakin lebih baik, khususnya Langgai. Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia yang termaktub dalam sila ke lima Pancasila hendaknya juga dirasakan masyarakat Langgai. Khusus keadilan tentang pemerataan pembangunan.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *