23 Tahun Urang Pasisia jadi Pahlawan Nasional, Ini Sosok dan Perjuangannya Melawan Penjajah

Sabtu, 13 Agustus 2022 - 12:14 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gerakan nonkooperatif yang diusung PERMI menyebabkan Ilyas Yakub harus berhadapan langsung dengan pemerintah Belanda. Kala itu Ilyas Yakub dianggap menyebarkan kebencian.

PERMI dinyatakan sebagai organisasi terlarang dan dibekukan. Tokoh-tokohnya pun ditangkap.

Diasingkan ke Bouven Digul

Ilyas Yakub bersama dua temannya yakni Mukhtar Luthfi dan Jalaludin Thaib ditangkap dan dipenjarakan. Setelah sembilan bulan di Penjara Muaro Padang, ia diasingkan ke Bouven Digul, Papua, pada 1934-1944.

ADVERTISEMENT

space kosong

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selama di Digul, Ilyas Yakub yang didampingi sang istri, Tinur, sering sakit-sakitan. Pada masa awal penjajahan Jepang di Indonesia, kondisi para tahanan Digul kian memprihatinkan.

Baca Juga :  Rusma Yul Anwar Dicopot, Gerindra: Kita Tak Butuh Pengkhianat dan Tak Tahu Berterimakasih

Mereka dipindahkan ke pedalaman Papua, yakni di Kali Bina Wantaka, kemudian diasingkan ke Australia.

Pada Oktober 1945, ketika berlabuh di Tanjung Priok, Ilyas Yakub kembali ditahan dan diasingkan. Selama sembilan bulan, dia dan istrinya berpindah-pindah, antara lain ke Kupang, Serawak, Brunei Darussalam, dan Labuhan, Singapura.

Tahun 1946, setahun setelah Indonesia merdeka, masa tahanan Ilyas Yakub berakhir. Dia kembali bergabung dengan kaum republik. Ilyas juga bergerak pada masa Pemerintah Darurat Republik Indonesia (1948-1949).

Tahun itu juga, Ilyas Yakub menjabat ketua DPR Sumatera Tengah. Kemudian, dia terpilih lagi sebagai anggota DPRD wakil Masyumi dan merangkap sebagai penasihat Gubernur Sumatera Tengah bidang politik dan agama.

Baca Juga :  Ketua KAN Surantih Definitif Gagal Ditetapkan

Ilyas Yakub meninggal dunia pada 2 Agustus 1958 pada usia 55 tahun dan dimakamkan di Koto Berapak, Bayang, Pesisir Selatan.

Atas jasa-jasanya, nama Ilyas Ya’kub diabadikan sebagai nama jalan utama dan gedung olahraga di ibukota Pesisir Selatan, Painan.

Selain itu, pemerintah setempat juga membangun sebuah patung Ilyas Yakub di perempatan jalan saat memasuki Painan dari kota Padang.

Berita Terkait

Ketua BAMUS Termuda di Sumatera Barat Ternyata Berasal dari Pessel, Ini Sosoknya
Jafri Syair, Tokoh Sutera yang Pernah Menggembleng SBY, LBP hingga Prabowo di Batujajar
Profil Iptu Riki Yovrizal, Kepala Satresnarkoba Polres Pessel yang Baru
Komandan Upacara HUT RI ke-77 di Istana Ternyata Orang Minang, Ini Profilnya!
Sosok Raja, Mahasiswa Termuda UGM Berusia 15 Tahun
Pesisir Selatan Kini Miliki Doktor Islamic Socialwork
VIDEO: 22 Tahun Ilyas Yakub Dikukuhkan sebagai Pahlawan Nasional
Prof Deendarlianto, Putra Pesisir Selatan Calon Rektor UGM
Berita ini 19 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 10 Oktober 2022 - 12:03 WIB

Ketua BAMUS Termuda di Sumatera Barat Ternyata Berasal dari Pessel, Ini Sosoknya

Rabu, 5 Oktober 2022 - 13:15 WIB

Jafri Syair, Tokoh Sutera yang Pernah Menggembleng SBY, LBP hingga Prabowo di Batujajar

Kamis, 29 September 2022 - 11:05 WIB

Profil Iptu Riki Yovrizal, Kepala Satresnarkoba Polres Pessel yang Baru

Rabu, 17 Agustus 2022 - 16:25 WIB

Komandan Upacara HUT RI ke-77 di Istana Ternyata Orang Minang, Ini Profilnya!

Sabtu, 13 Agustus 2022 - 12:14 WIB

23 Tahun Urang Pasisia jadi Pahlawan Nasional, Ini Sosok dan Perjuangannya Melawan Penjajah

Selasa, 2 Agustus 2022 - 11:07 WIB

Sosok Raja, Mahasiswa Termuda UGM Berusia 15 Tahun

Kamis, 28 Juli 2022 - 21:49 WIB

Pesisir Selatan Kini Miliki Doktor Islamic Socialwork

Rabu, 20 Juli 2022 - 09:07 WIB

VIDEO: 22 Tahun Ilyas Yakub Dikukuhkan sebagai Pahlawan Nasional

Berita Terbaru