23 Tahun Urang Pasisia jadi Pahlawan Nasional, Ini Sosok dan Perjuangannya Melawan Penjajah

Sabtu, 13 Agustus 2022 - 12:14 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilyas hanya bekerja selama dua tahun di perusahaan itu lantaran ia protes terhadap pimpinan perusahaan yang kasar terhadap buruh kontrak.

Selanjutnya Ilyas memutuskan memperdalam ilmu agama ke Mesir padq tahun 1923. Di Mesir, Ilyas Yakub aktif di sejumlah organisasi dan partai politik seperti Hizb al-Wathan (Partai Tanah Air) didirikan oleh Mustafa Kamal, Perkumpulan Mahasiswa Indonesia dan Malaysia (PMIM), Jam’iyat al-Khairiyah, dan lainnya.

Selain aktif di organisasi pergerakan di Mesir, ia juga aktif memimpin majalah Seruan Al-Azhar dan Pilihan Timur. Majalah Seruan Al-Azhar adalah majalah mahasiswa, sementara majalah Pilihan Timur adalah majalah politik. Kala itu, kedua majalah tersebut banyak dibaca mahasiswa Indonesia-Malaysia di Mesir.

Gerakan Ilyas Yakub dalam jurnalistik dan politik antipenjajah di Mesir ternyata tercium oleh Belanda. Pemerintah Belanda berusaha melunakkan sikap radikal Ilyas Yakub. Namun, upaya itu gagal total. Sejak itu, Belanda menganggap Ilyas Yakub sebagai radikalis serta ekstremis.

Belanda berupaya membendung gerakan Ilyas Yakub. Saat berniat kembali ke Tanah Air, Ilyas dipaksa transit di Singapura, bahkan nyaris nyasar di Jambi.

Sesampainya di Tanah Air, Ilyas Yakub kemudian bertemu teman-temannya yang bergerak di PNI dan PSI.

Ilyas Yakub kemudian berkeinginan untuk menyandingkan asas Islam dan kebangsaan.

Baca Juga :  Ini yang Ditemukan Dinsos PPRPA Pessel saat Verifikasi Penerima Bansos

Mendirikan Persatuan Muslimin Indonesia (PERMI)

Ilyas Yakub kemudian mendirikan PERMI (Persatuan Muslimin Indonesia) dengan asas Islam dan kebangsaan dengan tujuan menegakkan Islam dan memperkuat wawasan kebangsaan dalam rangka mewujudkan kemerdekaan.

Sebagai alat propaganda ia menerbitkan sebuah surat kabar yang bernama “Medan Rakyat”. PERMI menjalankan sikap politik nonkooperatif dan tak kenal kompromi dengan bangsa apa pun yang kental punya perilaku imperialisme dan kolonialisme.

Karena itu pula, PERMI secara prinsipil mencap bahwa kapitalisme dan imperalisme merupakan penyebab penderitaan rakyat Indonesia.

Klik untuk melanjutkan membaca halaman selanjutnya…

Berita Terkait

Ketua BAMUS Termuda di Sumatera Barat Ternyata Berasal dari Pessel, Ini Sosoknya
Jafri Syair, Tokoh Sutera yang Pernah Menggembleng SBY, LBP hingga Prabowo di Batujajar
Profil Iptu Riki Yovrizal, Kepala Satresnarkoba Polres Pessel yang Baru
Komandan Upacara HUT RI ke-77 di Istana Ternyata Orang Minang, Ini Profilnya!
Sosok Raja, Mahasiswa Termuda UGM Berusia 15 Tahun
Pesisir Selatan Kini Miliki Doktor Islamic Socialwork
VIDEO: 22 Tahun Ilyas Yakub Dikukuhkan sebagai Pahlawan Nasional
Prof Deendarlianto, Putra Pesisir Selatan Calon Rektor UGM
Berita ini 21 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 10 Oktober 2022 - 12:03 WIB

Ketua BAMUS Termuda di Sumatera Barat Ternyata Berasal dari Pessel, Ini Sosoknya

Rabu, 5 Oktober 2022 - 13:15 WIB

Jafri Syair, Tokoh Sutera yang Pernah Menggembleng SBY, LBP hingga Prabowo di Batujajar

Kamis, 29 September 2022 - 11:05 WIB

Profil Iptu Riki Yovrizal, Kepala Satresnarkoba Polres Pessel yang Baru

Rabu, 17 Agustus 2022 - 16:25 WIB

Komandan Upacara HUT RI ke-77 di Istana Ternyata Orang Minang, Ini Profilnya!

Sabtu, 13 Agustus 2022 - 12:14 WIB

23 Tahun Urang Pasisia jadi Pahlawan Nasional, Ini Sosok dan Perjuangannya Melawan Penjajah

Selasa, 2 Agustus 2022 - 11:07 WIB

Sosok Raja, Mahasiswa Termuda UGM Berusia 15 Tahun

Kamis, 28 Juli 2022 - 21:49 WIB

Pesisir Selatan Kini Miliki Doktor Islamic Socialwork

Rabu, 20 Juli 2022 - 09:07 WIB

VIDEO: 22 Tahun Ilyas Yakub Dikukuhkan sebagai Pahlawan Nasional

Berita Terbaru