Sejak lama Yulizal Yunus menekuni aktivitas gerakan kebangkitan dalam proses pemajuan kebudayaan di Sumatera Barat.
Beberapa tahun terakhir untuk memberi basis kegiatan kebudayaan itu, ia dengan tim-9 mendirikan Pusat Kebudayaan Minangkabau (PKM) yang mempunyai kontribusi dalam mempelopori berdirinya OPD baru di Pemrov Sumatera Barat yakni Dinas Kebudayaan Sumatera Barat, tahun 2016.
Tim-9 itu dalam catatan Sastrawan Darman Moenir (2015) ialah: Darman Moenir, Shofwan Karim, Mestika Zed, Hasril Chaniago, Eko Yanche, Ery Mefri, Yulizal Yunus, Muhammad Ibrahim Ilyas dan Alwi Karmena.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
PKM ini berbadan hukum Menkumham RI 6 Juli 2015. Di PKM itu Yulizal Yunus memegang jabatan sekretaris umum.
Dalam pemajuan kebudayaan sejalan dengan maksud pelaksanaan UU Nomor 5 Tahun 2017, Yulizal Yunus berpartisipasi sebagai Tim Dinas Kebudayaan (Disbud) Provinsi Sumatera Barat.
Tim Disbud itu, bertugas sebagai Penyusun “Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD)” Provinsi Sumatera Barat. PPKD Provinsi Sumatera Barat yang meliputi 19 Kabupaten/ Kota, disiapkan menjadi bahan dasar penyusunan Strategi Kebudayaan Nasional tahun 2018.
Di samping kesibukan akademik mengajar dan kegiatan gerakan kebudayaan serta banyak menjadi narasumber adat, juga sibuk melakukan penelitian bersama 3 perguruan tinggi: UIN Imam Bonjol, Unand dan UNP.
Penelitian terakhir berhasil merampungkan pembuatan “Model Nagari sebagai Desa Adat di Indonesia”, pada tahun pertama 2019-2020 dalam penelitian multy year (2019-2022).
Judul penelitian: “Pengembangan Pemerintahan Nagari sebagai Model Pelaksanaan Nilai-nilai Adat pada Pemerintahan Desa Adat di Indonesia”. Penelitian disponsori dan didanai RISPRO-LPDP – Kemenkeu RI dengan Mitra Penelitian adalah Pemerintah Daerah Sumatera Barat Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Provinsi Sumatera Barat. Penelitian dipimpin rekannya sekampus di UIN Imam Bonjol Dr. Welhendri Azwar.
Klik selanjutnya untuk melanjutkan membaca…
Halaman : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Selanjutnya






