Mengenal Yulizal Yunus; Pelopor, Penyelamat dan Penulis Sejarah dan Kebudayaan dari Sumbar

Minggu, 9 Januari 2022 - 13:48 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dr Yulizal Yunus Dt Rajo Bagindo

Dr Yulizal Yunus Dt Rajo Bagindo

Kelahiran dan Domisili

Yulizal Yunus yang sekarang berdomisili di Padang, kawasan Balimbing, setelah sebelumnya di Tabing Indah pasca dari Ulak Karang Utara belakang Takana Juo. Ia lahir di Koto Panjang. Dilahirkan di rumah gadang ayek aki – ayek akak Koto Panjang (kampung ayah atau kampung bako). Masih dalam bedungan, dibawa kehutan, kening dicoret dengan arang, cara masyarakat tradisi menangkal setan, ketika bayi dibawa ke dalam hutan menuju kawasan peladangan ayah di Selayu yang menghadap ke gunung Palano. Ia diasuh selama 4 tahun di kawasan peladangan Selayu, yang dihunyi keluarga yang cukup semukim shalat Jum’at itu, tidak jauh dari kawasan perkampungan legendaris “Mandeh Rubiyah dan Pincuran Tujuh”.

Selepas dari bermukin di peladangan, Yulizal Yunus dibesarkan di kampung amak (ibu) Siti Zahara binti Laisa di Tanjung Kandis dan sering bermain kepeladangan ayah berikutnya “Batujuang” 1958. Kadang baginya sampai hari ini, masih terbayang di pelupuk mata, pada masa kanak-kanak menjadi “tentara samuik (tentara semut)” dengan bedil pelepah daun pisang dan tak takut mengacungkannya yang membuat rombongan tentara APRI tersenyum dalam susah-susahnya mencari tentara PRRI.

Yulizal Yunus, masa kecil dipanggil akrab dengan “owoen” (baca uwun, untuk sebutan lidahnya sendiri yang mengikuti panggilan sayang pengasuhnya “buyung”). Saking hafalnya dipanggil oewoen, berakibat, nama lengkapnya tidak diingat Mak Tuo Rakinis yang mengasuh dan nenek yang memasukan sekolah dasar. Terlebih tanggal lahir lainnya tak diingat sama sekali oleh kedua pengasuhnya itu. Karenanya nama kecil dan tanggal lahirnya ada dua catatan: (1) versi sekolah, 7 Agustus 1955 (dipakai ijazah dan sk PNS), adalah perkiraan neneknya Tikar atas usul pencantuman nama oleh Kepala Sekolah SDN Pasar Taluk pak “Kasim”, karena nenek (ibu dari amak) memang tidak tahu tanggal lahir pasti dan nama yang pas selain di lidahnya terbaca “Isal, alih karakter z-s dari Izal” saja, dan (2) versi catatan ayah M.Yunus T. (Muhammad Yunus bin Taraan), lahir 14 Februari 1954, diberi nama atas usul intelektual – cadiak pandai segenerasi (guru) ayah Rahman dan Ali Basrah, ialah Yozerizal, namun dalam surat keterangan lahir yang digunakan ayah dalam persyaratan penggajian PNS sebagai guru agama di SD, diambil penggalan nama saja yakni “Rizal”.

Sekolah di Kampung dan Rantau

Masuk sekolah, Yulizal Yunus SDN di Pasar Taluk kemudian pindah ke SDN kampung di mana ia dibesarkan di Tanjung Kandis. Tamat SD melanjutkan ke PGA 4 Tahun Anakan, Sarjana Muda (gelar Bechelor of Arts disingkat BA) FT-IAIN Imam Bonjol Padang, lalu doktoral, tamat Sarjana (Drs / Doktorandus). Program S-2 di Pasca Sarjana Unand Padang meraih gelar Master Sain (MSi), dan menamatkan program S-3 di PPs. UIN Imam Bonjol dengan gelar Doktor bidang sastra dan pendidikan.

Baca Juga :  Bayang ke Arah Serambi Mekkah : Jadi Sentra Pendidikan Islam di Pessel

Untuk meraih gelar akademik, (1) gelar BA, ia menulis karya ilmiah (risalah) dalam bahasa Arab dengan judul: al-Lughat al-‘Arabiyah min Arqa l-Lughat al-Adabiyah (Bahasa Arab, Bahasa Sastra Hebat). Meraih gelar Drs ia menulis karya ilmiah (risalah) dalam bahasa Arab mengenai sastra dan pendikan karakter dengan judul: al-Qashash al-Islamiyah fi Tatsqif Syakhshiyat al-Athfal (Cerita Islami dan Pembentukan Karakter Anak), diinspirasi cerita pengantar tidur yang senantiasa disajikan neneknya dahulu semasa ia kecil. Sedangkan untuk meraih gelar master (MSi) ia menulis karya ilmiah mengenai kebijakan publik dan resort, dengan judul: “Akomodasi Nilai Agama dan Adat dalam Kebijakan Pembangunan Kawasan Pariwisata Pantai Mandeh Resort Pesisir Selatan”. Diinspirasi buku kecilnya “Kawasan Mandeh” ditulis dan ditebitkan tahun 1991. Sedangkan meraih gelar Doktor menulis karya ilmiah disertasi mengenai sastra dan pendidikan, dengan judul: “Aspek Pendidikan Islam dalam Sastra Ulama Minangkabau, Studi Syair Syekh Sulaiman al-Rasuli”.

Pendidikan tambahan di luar sekolah formal, ditempuh Yulizal Yunus, di antaranya (1) Pelatihan dan Penulisan iIlmiah Populer, LIPI (1981), (2) Pelatihan dan Penelitian Agama (PPA) Depag RI – LIPI Jakarta (1994), (3) Lemhannas (1996), dan (4) Pelatihan Penelitian Profesional dalam Jaringan Penelitian se Sumatera (2001) dan lain sebagainya.

Disiplin Ilmu, Karir dan Karya

Berita Terkait

Ketua BAMUS Termuda di Sumatera Barat Ternyata Berasal dari Pessel, Ini Sosoknya
Jafri Syair, Tokoh Sutera yang Pernah Menggembleng SBY, LBP hingga Prabowo di Batujajar
Profil Iptu Riki Yovrizal, Kepala Satresnarkoba Polres Pessel yang Baru
Komandan Upacara HUT RI ke-77 di Istana Ternyata Orang Minang, Ini Profilnya!
23 Tahun Urang Pasisia jadi Pahlawan Nasional, Ini Sosok dan Perjuangannya Melawan Penjajah
Sosok Raja, Mahasiswa Termuda UGM Berusia 15 Tahun
Pesisir Selatan Kini Miliki Doktor Islamic Socialwork
VIDEO: 22 Tahun Ilyas Yakub Dikukuhkan sebagai Pahlawan Nasional
Berita ini 10 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 10 Oktober 2022 - 12:03 WIB

Ketua BAMUS Termuda di Sumatera Barat Ternyata Berasal dari Pessel, Ini Sosoknya

Rabu, 5 Oktober 2022 - 13:15 WIB

Jafri Syair, Tokoh Sutera yang Pernah Menggembleng SBY, LBP hingga Prabowo di Batujajar

Kamis, 29 September 2022 - 11:05 WIB

Profil Iptu Riki Yovrizal, Kepala Satresnarkoba Polres Pessel yang Baru

Rabu, 17 Agustus 2022 - 16:25 WIB

Komandan Upacara HUT RI ke-77 di Istana Ternyata Orang Minang, Ini Profilnya!

Sabtu, 13 Agustus 2022 - 12:14 WIB

23 Tahun Urang Pasisia jadi Pahlawan Nasional, Ini Sosok dan Perjuangannya Melawan Penjajah

Selasa, 2 Agustus 2022 - 11:07 WIB

Sosok Raja, Mahasiswa Termuda UGM Berusia 15 Tahun

Kamis, 28 Juli 2022 - 21:49 WIB

Pesisir Selatan Kini Miliki Doktor Islamic Socialwork

Rabu, 20 Juli 2022 - 09:07 WIB

VIDEO: 22 Tahun Ilyas Yakub Dikukuhkan sebagai Pahlawan Nasional

Berita Terbaru