Jejak Keindahan Pesisir Selatan dalam Catatan Penjelajah Asing

Senin, 14 April 2025 - 16:43 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pantai antara Padang dan Painan. Foto Repro Sumatraantjes (1943)

Pantai antara Padang dan Painan. Foto Repro Sumatraantjes (1943)

Sekitar sepuluh kilometer setelah melewati Emmahaven (Teluk Bayur), perjalanan berubah menjadi pengalaman visual yang memesona.

Jalanan yang berkelok mengikuti garis pantai menyuguhkan pemandangan ujung-ujung Pegunungan Bukit Barisan yang seakan menyentuh laut.

Ombak yang menghantam pantai menciptakan garis putih bak renda di permukaan laut biru-hijau, memberikan kesan seperti permadani hidup.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Zentgraaf menyebut keindahan ini setara dengan Riviera di Eropa—kawasan pesisir paling prestisius yang dikenal karena keanggunannya.

Baca Juga :  Nofri Mazendra Terpilih Secara Aklamasi Pimpin IPPC Cimpu

Tak hanya daratan, laut dan teluk-teluknya juga mencuri perhatian. Sepanjang perjalanan, mereka menjumpai teluk-teluk indah yang belum banyak dikenal dunia luar.

Perpaduan gunung, laut, dan cahaya matahari yang menari di atas permukaan air menciptakan harmoni visual yang menghipnotis, membuat siapapun yang melaluinya merasa menemukan dunia baru.

Baca Juga :  Berpacaran di Tempat Gelap, 5 Pasang Muda-mudi Dijaring Satgas Trantibum Pessel

Namun, kekaguman terhadap Pesisir Selatan tidak hanya datang dari Zentgraaf dan Goudoever. Lebih dari seabad sebelumnya, seorang ilmuwan Jerman bernama Salomon Müller juga telah meninggalkan catatan tentang keelokan wilayah ini.

Müller adalah anggota Natuurkundige Commissie voor Nederlands-Indië atau Komisi Pengetahuan Ilmu Alam untuk Hindia Belanda, yang melakukan ekspedisi ilmiah di Sumatra antara tahun 1833 dan 1838.

Klik selanjutnya untuk melanjutkan membaca…

Follow WhatsApp Channel Bandasapuluah.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Perburuan Zaini Zen Gagal, Lumpo Dibombardir Belanda
Kala Surantih, Amping Parak dan Kambang Melawan Belanda Tahun 1745
Sultan Indra Azhir Osman Seuntai Salam Sinopsis Kesultanan Indrapura
Selayang Pandang Cimpu
Pertalian Darah Pesisir Selatan dengan Kesultanan Brunei Darussalam
Gejolak PRRI di Surantih: Kayu Aro Jadi Lautan Api
Kapankah Pertama Kalinya Pasar Surantih Berdiri? Ini Sejarahnya
Ternyata Segini Partisipasi Pemilih Pessel dalam 12 Kali Pemilu

Berita Terkait

Senin, 14 April 2025 - 16:43 WIB

Jejak Keindahan Pesisir Selatan dalam Catatan Penjelajah Asing

Minggu, 23 Maret 2025 - 22:12 WIB

Perburuan Zaini Zen Gagal, Lumpo Dibombardir Belanda

Jumat, 21 Maret 2025 - 15:17 WIB

Kala Surantih, Amping Parak dan Kambang Melawan Belanda Tahun 1745

Rabu, 12 Februari 2025 - 16:38 WIB

Sultan Indra Azhir Osman Seuntai Salam Sinopsis Kesultanan Indrapura

Kamis, 30 Januari 2025 - 22:50 WIB

Selayang Pandang Cimpu

Berita Terbaru

error: Content is protected !!