Di wilayah selatan, situasi semakin genting. Daerah Sungai Pagu, Bayang, dan sebagian besar wilayah Banda Sapuluah jatuh ke tangan pemberontak.
Tak berhenti di situ, mereka membakar habis semua yang ada di sekitar Salido, Tambang, dan Painan. Kekacauan ini menimbulkan kepanikan besar di Padang.
Karena kekurangan personel, benteng-benteng Belanda di Air Haji dan Salido terpaksa dikosongkan agar pasukan tidak terlalu terpecah.
Keberanian Abdul semakin menjadi-jadi ketika ia melihat kelemahan Belanda. Dengan percaya diri, ia mengangkat para penguasa baru di banyak tempat di wilayah utara.
Bahkan Sultan Indrapura yang merasa terancam meminta perlindungan dari Inggris. Dari sekian banyak penguasa lokal, hanya Raja Laketan (Lakitan) yang tetap setia pada Belanda.
Pada tahun 1742, Komandan Christiaan Willem van der Fejltz yang menggantikan Haverman, menerima bala bantuan dari Batavia.
Dengan pasukan tambahan tersebut, ia langsung bergerak menuju Batang Kapas dan menghancurkan seluruh daerah itu.
Klik selanjutnya untuk melanjutkan membaca…
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya