Karena tidak terwarisinya secara dengan baik sehingga menghilangkan jejak dalam sejarah.
Sehingga tidak diketahui pasti di mana surau dan makam kedua ulama yang menjadi guru dari ulama besar tamatan Universitas Al-Azhar Mesir tersebut.
Akan tetapi, di zaman kekinian, seluruh elemen masyarakat Siguntur baik itu alim ulama, niniak mamak, cadiak pandai serta Bundo kanduang baik yang diranah maupun di rantau berupaya mengembalikan sejarah bahwa Siguntur adalah daerah sentra pengajian ilmu agama.
Salah satu upayanya adalah dengan mendirikan pesantren yang merupakan pusat belajar ilmu agama.
Halaman : 1 2