Sejarah Cina di Banda Sapuluah, Pesisir Selatan

Selasa, 1 Februari 2022 - 21:04 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Muara Surantih. Foto: Indrian Koto

Muara Surantih. Foto: Indrian Koto

Di Limpaso Taluak, juga ada makam orang Cina di Bukit Kaciak, sesekali dilihatnya, ialah seorang Cina yang sudah membaur dengan masyarakat dan pernah menjadi ketua buru babi disebut orang tua Taluak. Ada yang bertanya di mana makamnya yang lain, tetua Taluak menyebut mereka bermakam di Surantih pada sebuah bukit berbatas Ampiang Parak disebut “Alai”.

Mungkin cukuplah satu dua itu makam Cina. Karenanya ketika makam Cina di muaro Padang mau dipindahkan ke Bukit Gadih Basanai di Api-api Pesisir Selatan, masyarakat ranah rantau menolak dan dibatalkan Bupati Darizal Basir ketika itu 1990-an. Akhirnya pindah ke Bungus Teluk Kabung Padang.

Baca Juga :  Selain Parang Pisang, Ini 5 Keunikan yang Hanya ada di Surantih

Kenapa ada jejak Cina di Taluak? Ibnu Abbas Dt. Rajo Bagindo Kampai Taluak, dulu banyak bercerita. Karena mungkin faktor pelabuhan alam Taluak nyaman tempat berlabuh dan sandar kapal dagang. Sampai tahun 1945 masih ada tiga pelabuhan yang masih bagus di Banda Sapuluah. Termasuk Taluak pelabuhannya dulu bagus, kini menjadi kawasan air mati. Kondisi itu disebabkan karena muara mendangkal, mungkin tak dilalui kapal lagi, tak dikeruk, ditambah pula pengaruh erosi dan debet air semakin berkurang.

Baca Juga :  Menang Telak di Kecamatan Lengayang, HJRI Raup 88,2% Suara

Apalgi sejak penghijauan tahun 1986, salah pilih “tanaman vinus” yang rakus menyerap air tanah. Tanah kering, begitu hujan erosi longsor terjadi. Ketiga kota pelabuhan bagus itulah ada keluarga Cina di Taluak. Menarik digali lebih lanjut, dalam kontek kebudayaan dalam sistem ekonomi masyarakat pantai dan Cina, setidaknya untuk cerita menarik untuk anak cucu.

Follow WhatsApp Channel Bandasapuluah.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Perburuan Zaini Zen Gagal, Lumpo Dibombardir Belanda
Kala Surantih, Amping Parak dan Kambang Melawan Belanda Tahun 1745
Sultan Indra Azhir Osman Seuntai Salam Sinopsis Kesultanan Indrapura
Selayang Pandang Cimpu
Pertalian Darah Pesisir Selatan dengan Kesultanan Brunei Darussalam
Gejolak PRRI di Surantih: Kayu Aro Jadi Lautan Api
Kapankah Pertama Kalinya Pasar Surantih Berdiri? Ini Sejarahnya
Ternyata Segini Partisipasi Pemilih Pessel dalam 12 Kali Pemilu

Berita Terkait

Minggu, 23 Maret 2025 - 22:12 WIB

Perburuan Zaini Zen Gagal, Lumpo Dibombardir Belanda

Jumat, 21 Maret 2025 - 15:17 WIB

Kala Surantih, Amping Parak dan Kambang Melawan Belanda Tahun 1745

Rabu, 12 Februari 2025 - 16:38 WIB

Sultan Indra Azhir Osman Seuntai Salam Sinopsis Kesultanan Indrapura

Kamis, 30 Januari 2025 - 22:50 WIB

Selayang Pandang Cimpu

Sabtu, 14 Desember 2024 - 00:03 WIB

Pertalian Darah Pesisir Selatan dengan Kesultanan Brunei Darussalam

Berita Terbaru

error: Content is protected !!