- Gunuang Giriak.
Di sebelah selatan Gunuang Giriak dipercaya sebagai tempat tinggal atau Kampung dari “Urang Bunian“. Kampung Urang Bunian ini sama seperti perkampungan manusia pada umumnya.
Mata pencaharian Urang Bunian ini adalah petani. Dari cerita masyarakat sekitar dikatakan, telah banyak orang yang menemukan hal-hal gaib bahkan ada yang tersesat di sini dan banyak yang tidak bisa keluar dari perkampungan Urang Bunian tersebut.
- Kayu Aro hingga Langgai.
Sepanjang daerah ini merupakan daerah yang paling banyak menyimpan hal-hal magis. Hampir disetiap kampung memiliki Tampat. Di Kampung Kayu Aro misalnya, memiliki tiga buah tampat, Ketiga tampat tersebut dipercaya sebagai tampat tigo tungku sajarangan milik Kaum Sikumbang yang tidak sealiran.
Tampat ini dipercaya masyarakat sebagai tempat penangkal kiriman orang. Sama seperti Tampat lainya digunakan untuk melepaskan kaul dan niat oleh masyarakat yang percaya akan kekuatan yang dimiliki Tampat tersebut.
Di sebelah Utara Kayu Aro, di daerah Pematang Bukit Punjuang terdapat Batu Batingkek. Menurut cerita masyarakat, tempat itu diyakini sebagai rumah Bujang Jibun. Tampat tersebut dimanfaatkan sebagai tempat bertapa menuntut ilmu-ilmu dunia.
Di lokasi ini menyimpan misteri alam yang aneh dan gaib. Ketika seseorang melewati daerah tanah tersebut akan mendengar suara nyaring/mendesing dari setiap langkah yang diinjakan di tanah tersebut. Jika dilhat dari tanah tersebut persis sama dengan tanah-tanah lainnya.
Daerah ini memiliki panjang 100 M, di daerah ini di lakukan sebagai tempat untuk menuntut ilmu keduniawian melalui “penarakan”.
Kampung Batu Bala juga memiliki beberapa tampat yang harus diketahui keberadaannya antara lain seperti : tampat dan lokasi Urang Bunian. Tampat yang ada di Kampung Batu Bala terletak didekat perkampungan masyarakat. Tampat tersebut sering digunakan oleh masyarakat sebagai tempat bertapa dan melepas niat.
Di dalam perkampungan ini, tepat berada di halaman rumah penduduk, terdapat sebuah batu berbentuk menyerupai kursi bersandar. Menurut Dt. Rajo Endah batu tersebut merupakan batu kursi sandaran Raja. Batu tersebut dibawa dari mudik kambang ke daerah ini.
Sebelah utara Kampung Batu Bala, tepatnya di pematang Bukit Aweh Kuniang terdapat beberapa tempat yang dianggap masyarakat merupakan lokasi hidupnya masyarakat alam gaib yang disebut Urang Bunian. Diperkirakan lokasi hunian tersebut berada berada di Bukit Tabuah.
Masyarakat setempat Pada saat senja (magrib) hari kamis, sering terdengar suara beduk beberapa kali dari arah tempat tersebut. Karena fenomena itulah masyarakat menamai daerah tersebut Bukit Tabuah (Beduk).
Arah mudik dari pematang bukit tersebut, tepatnya di Gunung Talau. Di Gunung Talau diyakini terdapat pemukiman masyarakat Bunian. Sedangkan di kaki Gunung Talau terdapat Tampat Rajo Alam.
Menurut cerita yang berkembang ditengah masyarakat dipercaya bahawa Penguasa Gunung Talau bernama Puti Gadang Sanggu. Dia mewariskan kekuasaannya kepada Puti Kalang Kabuik yang bersuami pada Sultan Alang Janjang Hulu dari Gunung Kunik. Diyakini keturunan dari keluarga ini sampai sekarang masih berkembang.
Di Kampung Langgai juga terdapat lokasi tampat yang sangat terkenal yaitu yang berada di Dusun Janang, dusun tertua di Langgai. Keberadaan tampat Langgai bagi masyarakat Langgai sangat berarti dan jadi kebanggaan sebagai penjaga Kampung Langgai.
Tampat ini selalu memberikan tanda berupa getaran hingga ke tonggak tuo mesjid. Peristiwa itu merupakan tanda bahwa akan datang bala/musibah menimpa. Tampat ini dijadikan masyarakat sebagai tempat ziarah yang sering dikunjungi masyarakat yang memiliki niat dan maksud tertentu.
Halaman : 1 2