Kabupaten Pesisir Selatan banyak menyimpan kisah tentang sejarah masa lampau yang terselip di setiap daerah yang ada di Kabupaten ini. Kali ini kita akan mencoba menggali sebuah cerita yang terdapat di Lunang, salah satu kecamatan di bagian selatan Kabupaten Pesisir Selatan.
Berbicara tentang Lunang ada satu ikon pariwisata yang cukup terkenal dan menjadi salah satu situs cagar budaya kebanggaan Kabupaten Pesisir Selatan yaitu Rumah Gadang Mande Rubiah. Dibalik berdiri kokohnya bangunan itu terselip sebuah kisah tentang perjalanan Mande Rubiah.
Dahulunya, Mande Rubiah merupakan Bundo Kanduang yang merupakan seorang penguasa “ratu” di kerajaan Pagaruyung. Bundo kanduang sampai di Lunang karena ia mencoba lari dari kejaran penguasa kerajaan Sungai Ngiang yakni Tiang Bungkuk.
Kisah ini merupakan salah satu historiografi tradisional Minangkabau yang telah mashur di ranah minang hingga wilayah nusantara lainnya seperti Bengkulu, Jambi bahkan sampai ke negeri jiran Malaysia.
Diceritakan dalam salah satu sumber sejarah minangkabau, Saat terjadi huru-hara di Pagaruyung, Bundo Kanduang beserta anaknya Dang Tuangku dan menantunya bernama Puti Bungsu “menghilang” dari istana lewat proses “mengirap ke langit”. Dan turun di wilayah Lunang Pesisir Selatan.
Proses mengirap tersebut dilakukan agar terhindar dari bahaya akibat adanya serangan luar terhadap istana.
Dalam pengetahuan sejarah masyarakat di Lunang dan malahan Sumatera Barat pada umumnya, Bundo Kanduang beserta pengikutnya lari dan bersembunyi di Lunang.Di Lunang kemudian ia mendirikan kembali istana yang dikenal dengan Rumah Gadang Mande Rubiah dan nama Bundo Kanduang pun diganti dengan gelar Mande Rubiah.
Dilansir dari haluan.com,Rumah Gadang yang telah berdiri ratusan tahun ini dipercaya sebagai istana yang dibangun oleh Bundo Kanduang atau Mande Rubiah pertama. Rumah gadang Mande Rubiah terletak di Kampung Dalam, sebagai pusat “alam” Lunang, merupakan refleksi alam berfikir dan kosmologi Lunang.
Kawasan Kampung Dalam Lunang menempatkan Mande Rubiah sebagai tokoh sentral dan Kampung Dalam sebagai tempat yang “sakral” yang menjaga keaslian tradisi yang telah berlangsung secara turun temurun di Lunang. Eksistensi Mande Rubiah di dalam masyarakat Lunang jelas tidak dapat diabaikan karena dianggap sebagai tokoh penting dalam menjaga keseimbangan “simbolis” kehidupan masyarakat Lunang.
Saat ini Rumah Gadang Mandeh Rubiah merupakan salah satu situs cagar budaya di bawah naungan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Batusangkar.
Setelah dilakukan beberapa kali penelitian, Pada tanggal 8 Maret 1980, Rumah Gadang Mande rubiah ini diresmikan menjadi museum lokal di Sumatera Barat oleh Bidang Permuseuman, Sejarah dan Kepurbakalaan Kanwil Dept. P dan K Sumatera Barat, dengan nama Museum Mande Rubiah.
Follow WhatsApp Channel Bandasapuluah.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow