Hendrajoni dan Rusma Yul Anwar harus menunjukkan bahwa mereka adalah pemimpin yang mampu menghadapi tantangan dan mengambil keputusan penting di bawah tekanan.
Mereka harus keluar dari situasi ini sebagai pasangan calon yang siap dan memiliki visi yang jelas untuk membangun Pessel.
Kota Padang bisa menjadi contoh yang baik bagi Hendrajoni dan Rusma Yul Anwar.
Di sana, para calon telah menentukan pasangan mereka jauh sebelum tenggat waktu pendaftaran.
Fadly Amran dengan Maigus Nasir dan Hendra Septa dengan Hidayat menunjukkan kesiapan dan strategi yang matang.
Langkah cepat mereka memberikan waktu yang cukup untuk membangun sinergi dan merancang strategi kampanye yang efektif.
Hendrajoni dan Rusma Yul Anwar harus belajar dari pengalaman ini. Mereka perlu segera mengumumkan pasangan mereka untuk menunjukkan kesiapan dan ketegasan.
Hal ini tidak hanya penting untuk strategi kampanye, tetapi juga untuk membangun kepercayaan publik dan memperkuat dukungan dari partai koalisi.
Ketidakpastian mengenai pasangan calon wakil bupati yang mendampingi Hendrajoni dan Rusma Yul Anwar adalah situasi krisis yang harus segera diatasi.
Risiko menjadi “jomblo” hingga akhir pendaftaran di KPU adalah ancaman nyata yang bisa mengakhiri ambisi politik mereka dalam Pilkada Pessel 2024.
Hendrajoni dan Rusma Yul Anwar harus segera mengambil langkah tegas dan menentukan pasangan mereka.
Keputusan ini harus diambil dengan cepat dan tepat untuk memastikan bahwa mereka memenuhi syarat pencalonan dan siap menghadapi Pilkada dengan strategi yang matang.
Dalam dunia politik yang dinamis, ketidakpastian adalah musuh. Hendrajoni dan Rusma Yul Anwar harus menunjukkan bahwa mereka adalah pemimpin yang mampu menghadapi tantangan dan mengambil keputusan penting dengan tegas.
Hanya dengan demikian mereka bisa meraih kepercayaan dan dukungan dari publik Pessel dan partai koalisi, serta memastikan bahwa mereka siap untuk memenangkan Pilkada Pessel 2024.