Melihat kondisi anak yang seperti itu, ibu korban lantas bertanya kepada RA mengapa anak tersebut pucat. RA pun menjawab bahwa anak yang masih balita itu belum makan.
Sang ibu pun menjawab “beras kan masih ada.” Kemudian, RA menimpali bahwa sambal yang tidak ada.
Tak berlangsung lama, balita itu pun ingin buang air kecil ke toilet. Ibu korban pun mengantarkan anak tersebut ke toilet.
Saat buang air kecil, ibu korban melihat bercak darah di celana korban. Selanjutnya, ibu ini pun mencoba mengecek kemaluan anaknya itu. Ia pun melihat langsung darah yang menggumpal di kemaluan anak tersebut.
Saat buang air kecil tersebut, korban sempat menangis kesakitan di bagian kemaluannya dan pada saat itu korban menunjuk dan memegang kemaluannya seakan-akan menunjukan kepada ibunya bahwa kemaluannya terasa sakit.
Ibu korban kemudian membawa korban ke rumah tetangga dan menanyakan terkait kesakitan pada kemaluan korban. Tetangga itu menemukan darah di kemaluan korban dan mengatakan memang ada luka di kemaluan anaknya itu.
Tetangganya itu pun mempertanyakan kenapa korban seperti itu, ibu korban lantas mengatakan, korban tinggal di rumah bersama ayah tirinya. Ibu korban pun di suruh untuk memeriksa kondisi korban ke puskesmas terdekat.
Klik selanjutnya untuk melanjutkan membaca halaman berikutnya…
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya