|
Mewabahnya Coronavirus Disease ( Covid-19 ) berdampak pada perekonomian masyarakat. Baik masyarakat kecil maupun yang besar.
Baca juga: Bantuan Sembako: Debat Kusir Masyarakat dan Pemerintah
Bagaimana tidak,segala aktifitas dibatasi. Bekerja, belajar dan beribadah dilakukan di rumah. Work From Home ( WFH ) begitu anjuran pemerintah. Artinya sekolah, kantor dan fasilitas umum lainnya harus ditutup. Setidaknya penjual lontong, sate, nasi goreng di sekitar tempat itu terpaksa ditutup. Mereka harus memutar akal untuk bisa bertahan hidup. Uang yang tersimpan selama ini, harus digunakan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Bukan pekerjaan itu saja terdampak, ada petani, nelayan yang merasakan langsung akibatnya. Intinya, semua pekerjaan terkena dampaknya.
Ditengah kesulitan itu, masyarakat mengharapkan bantuan dari pemerintah, baik pusat maupun daerah. Setidaknya bantuan itu meringankan beban mereka ditengah musibah ini.
Wagub Sumbar, Nasrul Abit, mengatakan Pemprov akan membantu masyarakat terdampak covid-19 sebesar 600 ribu rupiah per-KK selama 3 bulan, yakni: April hingga Juni. Namun hingga kini, belum ada kepastian mengenai hal tersebut. Disebutkan Penanggungjawab penyaluran tersebut adalah Dinas Sosial. Akan tetapi, hingga saat ini pihaknya masih menunggu data dari masing-masing kabupaten/kota.
Baca juga: Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan Tangguhkah Fiskal Kita dalam Menghadapi COVID-19 ?
Ditegaskan, bahwa data yang dikirim kabupaten/kota bukan duplikasi dari bantuan lainnya. Mengingat bantuan dari provinsi hanya salah satu sumber disamping itu masih bantuan dari pemerintah lainnya. Ada PKH, Sembako, BLT Mensos, BLT Provinsi, Dana Desa dan Prakerja.
Jumlah bantuan provinsi adalah 119.970 KK dan akan dikirimkan langsung via Pos ke alamat masing-masing penerima. Pengiriman BLT Provinsi untuk tahap awal adalah 2 bulan sekaligus yakni Rp.1.200.000.
Untuk itu, ia berharap data yang masuk ke dinas soaial provinsi benar-benar valid by name by address, sehingga memudahkan penyaluran ke alamat masing-masing.