Angkatan ini masuk pada tahun 1967 dengan nomor Akademi 67 (No. AK 67) merupakan angkatan pertama yang mengintegrasikan seluruh Akademi Angkatan (AMN, AAL, AAU dan AAK) dalam satu wadah pendidikan dengan nama Akabri yang bermarkas di Magelang.
Setelah satu tahun digembleng ilmu dasar kemiliteran, para taruna yang berpangkat Kopral Taruna dikirim ke basis pendidikan angkatannya masing-masing. Taruna Darat tetap di Magelang, Taruna Laut ke Bumi Moro Surabaya, Taruna Udara ke Maguwo Adisucipto Yogyakarta dan Taruna Polisi ke Sukabumi, Jawa Barat.
Syamsu Anwar yang merupakan Taruna Darat digembleng di Lembah Tidar, Magelang yang dikatakan sebagai paku Pulau Jawa itu. Seperti taruna lainnya, Syamsu Anwar digembleng dalam rangka membentuk perwira militer yang tangguh, tegas dan profesional.
Pada 1970 iapun lulus dari Akademi Militer Nasional yang kini bernama Akademi Militer. Luhut Binsar Panjaitan adalah salah satu teman seangkatannya. Selain Luhut, ada juga nama Fachrul Razi, Subayo Hadi Siswoyo, Tyasno Sudarto, Johny Lumintang, Mardiyanto dan yang lainnya.
Karir militer Syamsu banyak dilalui di Timor Timur ( Sekarang Timur Leste). Tak Kurang 20 tahun, ia ditugaskan di Timor Timur. Ia berangkat pada 1977 dengan Batalyon 711 dalam Operasi Seroja.
Setahun di Timor-Timur, ia ditugaskan di Sintel Hankam pimpinan LB. Moerdani. Dua tahun disana, LB Moerdani kembali menugaskan Syamsu Anwar ke Timor-Timur.
Tahun 1979, Syamsu Anwar dipercaya sebagai Liasoon Officer (LO) Komite Internasional Palang Merah (ICRC) dan Catholic Relief Services (CRS).
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya