Pemilu 1997 mencatat rekor partisipasi tertinggi sepanjang sejarah pemilu di Pessel, dengan 217.439 dari 217.589 pemilih terdaftar (99,93 persen) menggunakan hak pilih mereka.
Namun, pemilu 1999 menunjukkan penurunan drastis dengan hanya 169.140 dari 219.341 pemilih terdaftar (77,11 persen) yang memberikan suara mereka. Penurunan ini mungkin disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk dinamika politik nasional yang berubah.
Pada pemilu 2004, partisipasi pemilih stabil dengan 199.876 dari 258.751 pemilih terdaftar (77,25 persen) memberikan suara mereka.
Tren penurunan berlanjut pada pemilu 2009 dengan 206.221 dari 277.963 pemilih terdaftar (74,19 persen) yang menggunakan hak pilihnya.
Sementara itu, penurunan kemnali berlanjut pada pemilu 2014 dengan pemilih terdaftar 323.149 pemilih terdaftar dengan menggunakan hak pilih sebanyak 238.193 atau 73,71 persen
Angka ini sedikit meningkat pada pemilu 2019, dengan 270.120 dari 331.250 pemilih terdaftar (81,54 persen) memberikan suara mereka.
Pemilu 2024 mencatat 380.622 pemilih terdaftar, dengan 291.619 orang (76,6 persen) menggunakan hak pilih mereka.
Meski terjadi penurunan dibandingkan pemilu sebelumnya, partisipasi tetap relatif tinggi, menunjukkan semangat demokrasi yang masih terjaga di Pesisir Selatan.
Secara keseluruhan, partisipasi pemilih di Pessel telah mengalami pasang surut, mencerminkan berbagai dinamika politik dan sosial yang terjadi selama lebih dari lima dekade terakhir. Meskipun ada beberapa periode penurunan, semangat warga Pessel dalam berpartisipasi dalam pemilu tetap kuat.
Halaman : 1 2