Jejak Perdagangan Eropa di Pesisir Selatan

Jumat, 7 Januari 2022 - 10:56 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pesisir Selatan

Pesisir Selatan

Diperkirakan Kapal Dagang Portugis

Selain itu, Buletin Amoghapasa Edisi 13/Tahun XV/ Juni 2009 juga mengatakan kapal tersebut merupakan kapal Belanda. Kapal tersebut karam sebelum perang dunia II. Kisaran tahun 1930-an.

Penyebabnya kapal ini kandas di Muaro Ampiang Parak adalah akibat pasang surut sewaktu kapal tersebut masuk menuju sungai untuk membongkar besi jembatan.

Mustafa Kamal Dt. Bandaro Panjang, Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) Ampiang Parak membenarkan kapal tersebut kandas akibat pasang surut air laut. Akan tetapi Mustafa mengatakan kapal tersebut merupakan kapal Portugis. Bukan kapal Belanda sebagaimana yang disebutkan oleh Buletin Amoghapasa. 

Kapal tersebut datang disaat Agresi Militer Belanda II. Disaat republik telah mengumandangkan kemerdekaannya. Portugis bersama sekutu datang pada tahun 1949. Tujuannya adalah hendak membuat jembatan di daerah tersebut.

Baca Juga :  Miris, Ayah di Pessel Ini Nekat Hendak Bakar Istri dan Anaknya Karena Hal Ini

Ia juga menerangkan, awalnya tiang kapal tersebut berjumlah lima buah. Akan tetapi saat ini, hanya tinggal empat tiang saja.

Sementara itu, seorang tokoh adat di Ampiang Parak juga mengatakan kapal tersebut merupakan kapal Portugis. Hal itu didasari oleh bentuk tiang Kapal tersebut. Tiang kapal yang berbentuk bulat adalah ciri-ciri dari kapal Portugis.

Tapi mengenai kapal tersebut karam, dikatakan kapal tersebut telah tenggelam lebih dari 200 tahun yang lalu. Seingatnya, kapal tersebut telah ada disaat raja Melayu dari Puluik-puluik pertama kali datang ke Ampiang Parak.

Hal itu terasa wajar. Mengingat perairan di daerah ini dulunya pernah menjadi tempat lalu lintas pelayaran dan perdagangan di masa lampau. Menyebabkan banyak bangsa asing yang ramai berkunjung. Tak menutup kemungkinan Portugis.

Baca Juga :  Mengenal Madrasah Ibtidaiyah Insan Cendikia Taratak

Akan tetapi, belum ada sebuah penelitian khusus yang menjelaskan secara signifikan bangkai kapal tersebut berasal dari mana; Portugis atau Belanda.

Untuk mendapatkan bukti konkret, bangkai kapal tersebut memang harus dibongkar dan dilakukan penelitian lebih lanjut tentang berapa umur bangkai kapal, dan material yang dipakai. Dari penelitian tersebut akan bisa ditarik hasil yang lebih konkret tentang bangkai kapal.

Lihat Sumber Artikel


Artikel ini merupakan penayangan ulang artikel sebelumnya yang berjudul “Kapal Karam di Ampiang Parak, Peninggalan Portugis atau Belanda?”.
Follow WhatsApp Channel Bandasapuluah.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Selayang Pandang Cimpu
Pertalian Darah Pesisir Selatan dengan Kesultanan Brunei Darussalam
Gejolak PRRI di Surantih: Kayu Aro Jadi Lautan Api
Kapankah Pertama Kalinya Pasar Surantih Berdiri? Ini Sejarahnya
Ternyata Segini Partisipasi Pemilih Pessel dalam 12 Kali Pemilu
Partisipasi Pemilih Pessel di Pemilu 2024 Merosot, Terendah Ketiga dalam Sejarah
Ini Hari Jadi Kabupaten Pesisir Selatan Bila Dilihat dari Perspektif Kebudayaan dan Politik
Tan Sri Dano, Panglima dan Ulama Penakluk Rupit

Berita Terkait

Kamis, 30 Januari 2025 - 22:50 WIB

Selayang Pandang Cimpu

Sabtu, 14 Desember 2024 - 00:03 WIB

Pertalian Darah Pesisir Selatan dengan Kesultanan Brunei Darussalam

Kamis, 12 Desember 2024 - 18:40 WIB

Gejolak PRRI di Surantih: Kayu Aro Jadi Lautan Api

Senin, 1 Juli 2024 - 10:01 WIB

Kapankah Pertama Kalinya Pasar Surantih Berdiri? Ini Sejarahnya

Jumat, 28 Juni 2024 - 08:49 WIB

Ternyata Segini Partisipasi Pemilih Pessel dalam 12 Kali Pemilu

Berita Terbaru

Hitung Cepat Pilkada Pesisir Selatan 2024

Politik

Hitung Cepat Pilkada Pessel 2024

Rabu, 27 Nov 2024 - 15:19 WIB

Masjid Taqwa terletak di Cimpu Surantih, Kecamatan Sutera

Sejarah

Selayang Pandang Cimpu

Kamis, 30 Jan 2025 - 22:50 WIB