Drama Pasia Santan: Bawahannya Terlibat Kecelakaan Maut, Pak Anwar Berlalu Begitu Saja

Jumat, 5 Juli 2024 - 21:55 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDASAPULUAH.COM – Di suatu Pagi yang cerah, dan matahari baru saja naik di atas cakrawala. Iring-iringan mobil Pak Anwar sang kepala Desa Pasia Santan melaju di jalan desa yang berliku.

Mobil bawahan Pak Anwar, Pak Joko, berada di depan, melaju dengan kecepatan yang tidak biasa untuk ukuran jalan desa. Pak Anwar sendiri berada di mobil belakang, duduk dengan nyaman sambil memandang ke luar jendela, menikmati pemandangan hijau di sepanjang jalan.

Saat iring-iringan itu melaju, dari arah berlawanan muncul seorang pesepeda tua, seorang petani desa yang sudah lanjut usia.

ADVERTISEMENT

space kosong

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dia biasa bersepeda di pagi hari untuk pergi ke ladangnya. Mobil Pak Joko mencoba menyalip kendaraan lain di depannya dengan terburu-buru di sebelah kanan, tetapi jalan yang sempit dan berliku membuat manuver itu sangat berbahaya. Mobil itu tiba-tiba oleng, kehilangan kendali, dan menabrak pesepeda itu dengan keras.

Baca Juga :  Di Akhir Jabatan Pak Anwar: Banyak Dusta, Kritik, dan Blokir Tanpa Ampun

Tubuh tua pesepeda itu terlempar ke dalam parit di tepi jalan. Bunyi rem yang berdecit tajam dan suara tabrakan yang memekakkan telinga memenuhi udara.

Beberapa detik kemudian, suasana menjadi hening, hanya diisi dengan suara desahan angin dan kicauan burung yang tampak tak terpengaruh oleh tragedi yang baru saja terjadi.

Pak Anwar, yang berada di mobil belakang, melihat semuanya. Namun, alih-alih berhenti dan memberikan bantuan, ia hanya memerintahkan sopirnya untuk melaju terus.

“Kita tidak bisa berhenti sekarang, banyak urusan penting menanti,” katanya dengan nada datar. Sopirnya, meskipun ragu sejenak, menuruti perintah tersebut dan melanjutkan perjalanan.

Berita kecelakaan itu dengan cepat menyebar ke seluruh desa. Warga berkumpul di lokasi kejadian, mencoba memberikan pertolongan pada korban yang sudah tergeletak tak berdaya di dalam parit.

Baca Juga :  Pemotor Penabrak Polisi di Pariaman Dijerat Pasal Penganiayaan Berat

Dengan susah payah, mereka mengangkat tubuh tua itu dan membawanya ke pusat kesehatan terdekat.

Namun, sayang, nyawanya tidak tertolong. Sang petani meninggal dalam perjalanan, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan seluruh warga desa.

Kesedihan dan kemarahan bercampur menjadi satu ketika mereka menyadari bahwa mobil Pak Anwar hanya berlalu begitu saja tanpa sedikit pun rasa peduli.

Klik selanjutnya untuk membaca halaman berikutnya…

Follow WhatsApp Channel Bandasapuluah.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Di Akhir Jabatan Pak Anwar: Banyak Dusta, Kritik, dan Blokir Tanpa Ampun
3 Tahun Kepemimpinan Pak Anwar di Desa Pasia Santan: Kekayaan Menumpuk, Rakyat Terpuruk
Hendra vs Anwar: Drama Kepemimpinan di Desa Pasia Santan
Penyair Layla Muhaydirah
Kedatangan Portugis di Suvarnnadwipa – Arif P Putra
Hujan di Akhir Januari | Sri Jumaini
Dendang Membara Pirin Bana | Raudal Tanjung Banua
Tasbih Hujan | Apriwanto
Cerita pendek ini hanyalah karya fiksi hasil dari imajinasi murni penulis. Semua nama, karakter, tempat, dan kejadian yang digambarkan adalah fiktif. Jika ada kesamaan dengan orang atau peristiwa nyata, itu hanyalah kebetulan belaka. Cerita pendek ini tidak bertujuan untuk menggambarkan atau menyinggung pihak manapun.

Berita Terkait

Jumat, 5 Juli 2024 - 21:55 WIB

Drama Pasia Santan: Bawahannya Terlibat Kecelakaan Maut, Pak Anwar Berlalu Begitu Saja

Sabtu, 29 Juni 2024 - 10:01 WIB

Di Akhir Jabatan Pak Anwar: Banyak Dusta, Kritik, dan Blokir Tanpa Ampun

Senin, 24 Juni 2024 - 09:14 WIB

3 Tahun Kepemimpinan Pak Anwar di Desa Pasia Santan: Kekayaan Menumpuk, Rakyat Terpuruk

Rabu, 12 Juni 2024 - 21:48 WIB

Hendra vs Anwar: Drama Kepemimpinan di Desa Pasia Santan

Senin, 26 Juni 2023 - 14:25 WIB

Penyair Layla Muhaydirah

Berita Terbaru