Kerambil Pembuat Rendang
kerambil dan serai dari kebun ibu
menggelagak bagai piutang orang batak
biak lokan di muara-muara kering pesisiran
tempat tawar berpulang
membawa duka hulu
menyelimuti asin yang tak henti beriak
menyanyikan doa harap para pelaut ulung
aku kukur kau dari cangkang muda itu
kusandingkan dengan rempah hasil ladang kita
kau akan menjadi bulir susu hambar
disaring berulangkali, lalu diperas kembali
larut dalam kuali, mengelagak seperti dukamu
terpisah dari tampuk saat seekor beruk kupaksa menjatuhkan
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
di kuali, aromamu akan kandas oleh hidung berair
beratus piring orang-orang lapar telah menanti
tapi kau tetap berakhir di tungku lain
dengan bara pengapian ikan bakar dan lemang
cangkangmu itu dipecah berkeping
dipukul berkali-kali sampai sekejap dilahap api
di sanalah muaramu
tempat tubuh yang aku kukur didiang kuali
semuanya dari badanmu; kerambil, santan, cangkang, sampai kerisik penyala api
kau sendirian, menemani lokan mengapung
berakhir di lumbung yang benar-benar tak peduli,
betapa kerasnya perasan tangan ibu-ibu di kampung
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya