Pesan Sang Ayah untuk Sang Anak
Saya dilahirkan dari keluarga sederhana di sebuah kampung masuk dalam dari jalan raya. Kampung itu bernama kampung Padang Kayu Dadih. Beralamat di Nagari Padang XI Punggasan Kecamatan Linggo Sari Baganti.
Saya pernah menikmati bangku sekolah SD 16 Koto Langang tamatan 2008, Alumni MTSN Punggasan tamatan 2011, Alumni Man Balai Selasa tamatan 2014 dan Alumni UIN IB Padang tamatan 2018.
Semasa kecil saya menikmati kebersamaan ke ladang bersama ayah dan amak tercinta dengan di jolang di Pundaknya, semasa saya masih anak pertamanya ayah dan skrng sudah 3 bersaudara, saya masih teringat masa-masa itu.
Ayah pernah berpesan padaku semasa di jolang di pundaknya sambil menikmati perjalanan ke ladang.
“Ayah memang jarang berada di sisimu nak, jarang mendengarkan keluh kesahmu dan tak pernah memasak untukmu, tak pernah tau apa keinginanmu, serta tak pernah mengerti tentang maumu,” ayah melanjutkan pembicaraannya, “Tapi ayah selalu menginginkan terbaik untukmu sama layaknya ibumu dan kasih sayangnya. Nak, ayah berpesan nak, ayah berharap jangan seperti ayah.”
“Kenapa seperti itu yah?, “Sontakku dalam hati.
“Ayah hanya petani biasa nak,” Ayah melanjutkan bicaranya, “Harapan ayah kamu jadi petani sukses tidak seperti ayah. Nak, ayah hanya seorang pedagang biasa nak setidaknya kamu harus jadi pedagang sukses. Nak ayah hanya Tamatan SMA nak. Ayah berharap kamu sekolah tinggi dan bermanfaat bagi masyarakat.
“Kayakan hati nak, dekatkan diri kepada sang pemilik rezki, minta kepadanya apapun nak pasti dikabulkan nak. Beradablah sebelum berilmu nak agar d cintai masyarakat nak. Meskipun dalam perjalanan kamu meraihnya tidak selalu berjalan mulus tapi jangan sampai kamu berhenti, teruslah berjalan. Setidaknya kamu akan tetap sampai di tujuanmu jika terus berjalan.” Pesan ayah inilah yang selalu mengobarkan semangatku
Apriwanto,S.Hum, Ketua Umum IMPPLISBA (Ikatan Mahasiswa Pemuda Pelajar Linggo Sari Baganti)
Follow WhatsApp Channel Bandasapuluah.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow