Nyanyian Sepi
Waktu terus berlari
Betapa lekas siang menepi
Memberi ruang pada sepi tuk bernyanyi
Lagukan lara dengan rintih yang perih
Sementara harapan hanya mampu menjemput resah
Mengunyah sisa-sisa mimpi yang hampir punah
Pada sudut-sudut waktu yang sekarat
Dan tak kunjung usai diterpa badai
Wahai jiwa….
Bersabarlah,
Biarkan kulipat dulu sisa-sisa kepedihan itu
Yang terbentang dalam pengembaraan yang panjang
Sampai ketika pintu-pintu dan jendela tak terbuka lagi
Untuknya…
Lumpo, 23 Maret 2020
SRJ