Puisi Titi Fitri

Selasa, 13 Oktober 2020 - 20:44 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Aku Bukan Pianggang

Ilustrasi

Kabut fajar menyusut dengan perlahan
Embun pagi mulai menusuk badan
Pikiran termangu tanpa tujuan
Aku terjaga dengan satu bait kalimat
Pianggang!
Rentetan huruf tak perlu jeda untuk dieja
Susunan kata bak duri yang berujung luka 
Karena ia lembaran yang terlanjur ternoda.
Apa yang bisa aku ucapkan,
Oleh bibirku yang telah terjajah?
Aku berapi-api, gamang, dan menggigil
Satu titik kepahitan menoreh sejarah, merubah semua warna 
Membuat diriku terbuang kebelantara, Diisolasi ayah bunda, 
Dikucilkan sahabat dan keluarga, Tak lupa dihina dan ditolak para tetangga
Bisakah aku bertanya
Kenapa kalian torehkan kekalangkabutan?
Untuk apa kalian kibaskan semua harapan, dengan tersenyum kalian tutup akses pertemanan
Akankah ini karma,
Untuk mengajarkan hidup dalam ujian dan penantian
Walau dalam jurang kegagapan
Wahai dunia!
Aku bukan burung yang bisa terbang kemana saja
Aku juga bukan onggokan sampah berbau busuk menyiksa jiwa
Bahkan aku bukan balatentara pianggang yang mewabah dunia
Aku hanya makhluk tuhan tergiur nafsu dan dosa,
Tuhanku, dipintumu aku mengetuk
Izinkan matahari bangkit disanubariku, Memantulkan cahaya pelangi dicakrawala
Agar aku tahu indahnya cakra jingga , Untuk membersihkan debu dijiwa
Hingga sang bunga tumbuh penuh cita rasa
Aku ingin pulang, ya illahi rabbi
Seperti dahulu kala
Biarkan semua musnah dan sirna, agar aku bisa hilang dan binasa 
Linggo Sari Baganti, 2020
Penulis

Titi Fitri, Mahasiswi UIN IB Padang yang baru selesai melaksanakan KKN, berasal dari Linggo Sari Baganti, Pesisir Selatan.

ADVERTISEMENT

space kosong

SCROLL TO RESUME CONTENT

Follow WhatsApp Channel Bandasapuluah.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Drama Pasia Santan: Bawahannya Terlibat Kecelakaan Maut, Pak Anwar Berlalu Begitu Saja
Di Akhir Jabatan Pak Anwar: Banyak Dusta, Kritik, dan Blokir Tanpa Ampun
3 Tahun Kepemimpinan Pak Anwar di Desa Pasia Santan: Kekayaan Menumpuk, Rakyat Terpuruk
Hendra vs Anwar: Drama Kepemimpinan di Desa Pasia Santan
Penyair Layla Muhaydirah
Kedatangan Portugis di Suvarnnadwipa – Arif P Putra
Hujan di Akhir Januari | Sri Jumaini
Dendang Membara Pirin Bana | Raudal Tanjung Banua

Berita Terkait

Jumat, 5 Juli 2024 - 21:55 WIB

Drama Pasia Santan: Bawahannya Terlibat Kecelakaan Maut, Pak Anwar Berlalu Begitu Saja

Sabtu, 29 Juni 2024 - 10:01 WIB

Di Akhir Jabatan Pak Anwar: Banyak Dusta, Kritik, dan Blokir Tanpa Ampun

Senin, 24 Juni 2024 - 09:14 WIB

3 Tahun Kepemimpinan Pak Anwar di Desa Pasia Santan: Kekayaan Menumpuk, Rakyat Terpuruk

Rabu, 12 Juni 2024 - 21:48 WIB

Hendra vs Anwar: Drama Kepemimpinan di Desa Pasia Santan

Senin, 26 Juni 2023 - 14:25 WIB

Penyair Layla Muhaydirah

Berita Terbaru