Pangandaran – Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 3, Ahmad Syaikhu bertemu dengan para nelayan di Pantai Timur Pangandaran, Kabupaten Pangandaran pada Kamis (21/11/2024).
Dalam kesempatan itu, Ahmad Syaikhu menyerap berbagai macam aspirasi dari para nelayanan. Di antaranya terkait kesejahteraan nelayan, hingga persoalan sampah.
“Saya keresahannya paling sampah, campur kadang-kadang dari pantai, lebih banyak lagi, kalau dari arus laut datang ke sini langsung dibersihkan, jadi pengunjung betah,” ucap salah satu nelayan, Wiwin.
Hal yang sama juga dirasakan oleh nelayan lainnya yakni Irun. Dia menyebut bahwa persoalan sampah ini membuat para wisatawan merasa tidak nyaman untuk datang ke Pantai Pangandaran.
“Kalau aspirasi dari saya nelayan makmur, terus kebersihan khususnya di wilayah pantai harus digalakan, jadi supaya pantai kelihatan bersih, dari pengunjung dan pribumi pun liatnya enak,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Wiwin dan Irun pun berharap Ahmad Syaikhu yang berpasangan dengan Ilham Habibie (ASIH) ini dapat mewujudkan setiap aspirasi dari para nelayan di Kabupaten Pangandaran ini.
“Mudah-mudahan ingetlah yang dibawah bisa diperhatikan, bukan yang dibawah aja yang di atas juga sama diperhatikan,” ujar Wiwin.
“Dari nelayan Pangandaran intinya makmur dulu, diperhatikan, jadi jangan orang atas aja, nelayan orang bawah pun mesti diperhatikan,” tambah Irun.
Menanggapi aspirasi tersebut, Cagub Jabar, Ahmad Syaikhu mengatakan bahwa persoalan sampah ini menjadi hal yang perlu ditangani serius oleh pemerintah.
“Di sini banyak sekali kita jumpai sampah-sampah plastik yang ini sangat merugikan nelayan. Ini hal yang harus diperhatikan,” ucap Syaikhu.
Syaikhu pun meminta, agar masyarakat hingga para wisatawan yang berkunjung ke Pantai Pangandaran untuk bisa bersama-sama menjaga kelestarian lingkungan. Salah satunya dengan tidak membuang sampah sembarangan.
“Sahabat-sahabat sekalian jangan sampai buang sampah sembarangan, ini akan merugikan para nelayan karena banyak terjaring akhirnya sampah-sampahnya yang dapet bukannya ikan,” imbuhnya.
Untuk mengatasi persoalan ini, kata Syaikhu, langkah ke depan yang akan dilakukan pihaknya adalah dengan cara mengedukasi masyarakat dengan disiplin membuang sampah.
“Kalau Allah takdirkan pasangan ASIH memimpin Jawa Barat kita akan perhatikan betul sumber daya alam kita, oleh karena itu kita akan mengedukasi masyarakat dengan disiplin dalam membuang sampah,” katanya.
Selain itu, pasangan ASIH juga akan berupaya untuk mengelola sampah dari sumber. Sehingga nantinya, sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) akan berkurang.
“Kita akan upaya mengelola sampah dari sumbernya sehingga tidak lagi banyak sampah yang harus dibuang ke TPS, apalagi TPA dan kemudian dengan kedisiplinan itu insya Allah, kita akan bisa menjaga kelestarian alam,” jelasnya.
“Kalau sudah begitu insya Allah hasil tangkapan ikan para nelayan pun mudah-mudahan lebih banyak, lebih muncul keberkahan,” tandasnya.
Sementara itu, Ahman Nurdin, anggota Dewan Pakar DPP PKS bidang Komunikasi dan Kebijakan Publik, mengapresiasi langkah Ahmad Syaikhu yang langsung turun ke lapangan untuk menyerap aspirasi nelayan di Pangandaran. Menurutnya, hal ini menunjukkan kepedulian nyata terhadap kesejahteraan masyarakat pesisir yang sering kali terabaikan dalam kebijakan pembangunan.
“Langkah Ahmad Syaikhu bertemu dengan para nelayan di Pangandaran menunjukkan bahwa pasangan ASIH tidak hanya menawarkan visi besar, tetapi juga mendengarkan kebutuhan spesifik masyarakat. Masalah kesejahteraan nelayan dan pengelolaan sampah di kawasan pesisir adalah isu mendesak yang membutuhkan solusi konkret dan kolaborasi berbagai pihak,” ujar Ahman.
Ahman menilai, komitmen pasangan ASIH dalam mengelola sampah dari sumbernya dan mengedukasi masyarakat adalah langkah strategis yang tidak hanya akan meningkatkan kebersihan lingkungan tetapi juga mendukung sektor pariwisata dan perikanan.
“Ketika lingkungan pesisir bersih, bukan hanya nelayan yang diuntungkan dengan hasil tangkapan ikan yang lebih baik, tetapi juga sektor pariwisata yang akan semakin menarik minat wisatawan. Ini memberikan dampak ganda pada ekonomi lokal,” tambahnya.
Ia juga menekankan pentingnya keberlanjutan dalam program ini.
“Edukasi dan pengelolaan sampah harus menjadi bagian dari kebijakan jangka panjang. Jika pasangan ASIH terpilih, saya optimis program seperti ini akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat Pangandaran dan Jawa Barat secara keseluruhan,” tutup Ahman.