JAKARTA – Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 3, Ahmad Syaikhu bersilaturahmi dengan Komunitas Disabilitas dan Aliansi Perempuan Disabilitas dan Lansia (APDL) di Hotel Gino Ferruci Kebon Jati, Kecamatan Andir, Kota Bandung, Rabu (20/11/2024).
Pada kesempatan itu, selain menghibur dengan nyanyian ‘Jawa Barat Maju’, pria yang akrab disapa Ustadz Ahmad Syaikhu ini juga menyerap aspirasi para penyandang disabilitas.
Dalam sambutannya, Syaikhu menenkankan bahwa kesejateraan harus mencakup semua lapisan masyarakat di Jabar, termasuk para penyandang disabilitas.
“Karena itu, dalam visi saya bersama Ilham Habibie, kami ingin menguatkan prinsip Jawa Barat, yaitu silih asah, silih asih, silih asuh,” ucap Syaikhu.
“Prinsip ini menjadi landasan kita untuk saling mendukung dan berkontribusi dalam pembangunan, sehingga semua pihak dapat berperan sesuai kemampuan dan keahliannya,” tambahnya.
Syaikhu mengatakan, pasangan ASIH juga akan mendorong anak muda di Jabar termasuk para penyandang disabilitas untuk mengasah kreativitasnya.
“Dengan begitu, mereka dapat memberikan kontribusi nyata dan berperan aktif dalam masyarakat. Para penyandang disabilitas juga harus diberi kesempatan untuk berperan, bukan malah merasa tersingkir. Karena itu, pemerintah daerah memiliki kewajiban untuk menciptakan inklusivitas bagi mereka,” tuturnya.
Syaikhu mengakui bahwa saat ini sebagian pemerintah daerah telah mulai memberikan perhatian untuk kebutuhan penyandang disabilitas.
“Di Kota Bekasi misalnya, jalur-jalur jalan telah dilengkapi rambu-rambu untuk tunanetra, termasuk tactile paving yang memandu arah agar lebih jelas. Akses jalan juga disesuaikan untuk pengguna kursi roda. Hal ini dilakukan agar fasilitas publik dapat dinikmati oleh semua kalangan, bukan hanya sebagian orang,” paparnya.
Selain akses jalan, lanjut Syaikhu, pemerintah juga harus menyediakan lapangan pekerjaan bagi penyandang disabilitas, sesuai dengan keahlian mereka.
“Contohnya, pekerjaan sebagai operator telepon. Penyandang disabilitas dengan kepekaan pendengaran yang tinggi dapat menerima keluhan masyarakat dengan baik, menampung informasi, dan menyalurkannya kepada pejabat terkait,” imbuhnya.
Oleh karena itu, Syaikhu pun mengajak para penyandang disabilitas untuk bersama-sama dengan pasangan ASIH membangun Jabar yang lebih baik ke depan.
“Kita tidak boleh minder atau berputus asa. Mari bersama-sama menerapkan prinsip silih asah, silih asih, silih asuh, saling mendukung, saling menguatkan, dan saling mengasihi. Jangan lupa, coblos ASIH,” tandasnya.
Ahman Nurdin, sebagai Anggota Dewan Pakar DPP PKS bidang Komunikasi dan Kebijakan Publik, menyatakan bahwa langkah Ahmad Syaikhu dalam merangkul komunitas disabilitas menunjukkan komitmennya terhadap pembangunan yang inklusif dan berkeadilan di Jawa Barat.
“Silaturahmi dan serap aspirasi yang dilakukan oleh Ahmad Syaikhu bersama komunitas disabilitas adalah wujud nyata dari visi pasangan ASIH yang mengedepankan nilai silih asah, silih asih, silih asuh. Ini bukan hanya sekadar retorika, tetapi upaya konkrit untuk memastikan setiap lapisan masyarakat, termasuk penyandang disabilitas, mendapatkan ruang untuk berkembang dan berkontribusi,” ujar Ahman Nurdin.
Ia juga menyoroti pentingnya kebijakan pemerintah yang mendukung inklusivitas, baik dalam fasilitas publik maupun kesempatan kerja.
“Yang disampaikan oleh Pak Syaikhu terkait fasilitas publik dan peluang kerja adalah langkah yang sangat progresif. Kebijakan semacam ini menunjukkan keberpihakan kepada kelompok disabilitas agar mereka tidak hanya diakomodasi, tetapi juga diberdayakan sesuai kemampuan dan potensinya,” tambah Ahman.
Ahman juga menekankan bahwa pendekatan ini sejalan dengan visi besar Jawa Barat sebagai provinsi yang inklusif dan berdaya saing.
“Prinsip inklusivitas seperti ini, jika benar-benar diterapkan, akan menjadikan Jawa Barat sebagai contoh bagi daerah lain dalam hal pengelolaan sumber daya manusia yang beragam,” pungkasnya.