Cirebon – Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut 3, Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie (ASIH) menyoroti pentingnya menjaga toleransi antar umat beragama.
Hal itu disampaikan Ilham Habibie saat menyampaikan pernyataan terakhir dalam debat publik Pilgub Jabar 2024 putaran kedua di Hotel Patra Cirebon, Sabtu (16/11/2024).
“Dambaan kita semua adalah Jabar yang penuh dengan gemah, ripah, repeh dan rapih. Mengapa? Karena kita mau maju bersama. Untuk itu fondasinya adalah toleransi perbedaan. Khusus untuk agama kita harus toleran,” ucap Ilham.
Pada kesempatan itu, Ilham juga berbagi pengalaman hidupnya sebagai kaum minoritas selama hidup bertahun-tahun di Jerman.
“Dalam hal itu saya harus sampaikan bahwasannya selama hidup saya menetap di Jerman sebagai minoritas. Jadi saya bener-bener paham apa artinya hidup sebagai minoritas itu harus dijaga,” ungkapnya.
“Tidak boleh ada paksaan dalam agama dan untukmu agamamu, untukku agamaku,” tambahnya.
Ilham juga menilai, seorang pemimpin juga tidak boleh sekalipun menunjukkan adanya intoleransi.
“Biarpun hanya hanya canda tidak boleh karena pimpinan menjadi contoh,” ujarnya.
Sebab menurutnya, intoleransi itu bisa menyebabkan adanya penghinaan atau adanya kegaduhan di tengah masyarakat.
“Karena kalau ada itu, kita tidak bisa kerja sama dengan yang lainnya. Yang diperlukan adalah menciptakan suasana kondusif, dimana kita mendukung para pencipta, pelaku dan pengguna inovasi biar kerja sama agar supaya kita bisa menyelesaikan masalah dan juga menjawab tantangan di masa mendatang,” bebernya.
Ilham juga menekankan falsafah masyarakat Sunda yakni Silih Asah, Silih Asih, Silih Asuh sebagai prinsip kepemimpinan yang akan diwujudkan bersama Ahmad Syaikhu.
“Oleh karena itulah diperlukan pimpinan yang patuh kepada Silih Asah, Silih Asih, Silih Asuh, Pilih Asih. Syaikhu-Habibie menang. Jabarku terbang,” katanya.
Sementara itu, Ahmad Syaikhu mengajak masyarakat Cirebon untuk memilih pasangan ASIH pada Pilgub Jabar 2024. Dia berharap, agar masyarakat mendukung perjuangannya bersama Ilham Habibie.
“Wis wayahe wong Cirebon mimpin Jawa Barat. Aja klalen pitung likur coblos nomor telu. (Sudah saatnya orang Cirebon memimpin Jawa Barat. Jangan lupa, tanggal 27 coblos nomor tiga!),” tandasnya.
Sementara itu, Ahman Nurdin, sebagai Anggota Dewan Pakar DPP PKS bidang Komunikasi dan Kebijakan Publik, menyampaikan apresiasi atas penekanan pasangan ASIH pada isu toleransi dalam debat publik Pilgub Jabar 2024. Menurutnya, sikap ini menunjukkan kedewasaan politik dan komitmen pasangan calon nomor urut 3 untuk menghadirkan kepemimpinan yang inklusif di Jawa Barat.
“Penekanan pada toleransi oleh pasangan Ahmad Syaikhu dan Ilham Habibie merupakan wujud kepedulian mereka terhadap harmoni sosial di Jawa Barat. Falsafah Sunda seperti Silih Asah, Silih Asih, Silih Asuh menjadi dasar yang sangat relevan untuk menghadirkan kepemimpinan yang mampu mempersatukan keberagaman,” ungkap Ahman.
Ahman juga menilai pengalaman Ilham Habibie sebagai minoritas di luar negeri memberikan perspektif yang kaya dan otentik untuk membangun Jawa Barat yang lebih kondusif dan harmonis.
“Pesan ini menegaskan bahwa toleransi bukan hanya wacana, tetapi fondasi untuk menciptakan kolaborasi dan inovasi yang bermanfaat bagi seluruh masyarakat,” tambahnya.
Menurut Ahman, seruan toleransi yang disampaikan pasangan ASIH sekaligus menggarisbawahi pentingnya figur pemimpin yang tidak hanya memahami keberagaman, tetapi juga mampu menjadi teladan dalam menjaga harmoni di tengah masyarakat.
“Dengan kepemimpinan yang berbasis toleransi dan nilai-nilai luhur, Jawa Barat berpeluang menjadi model provinsi yang maju dan damai di Indonesia,” pungkasnya.