JAKARTA – Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut 3, Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie (ASIH) berkomitmen untuk melanjutkan sejumlah program unggulan milik gubernur Jabar terdahulu.
Di antaranya adalah program English for Ulama. Program yang digagas oleh Ridwan Kamil ini untuk melatih kemampuan bahasa Inggris bagi para ulama muda di Jabar.
Bukan hanya itu saja, pasangan ASIH juga akan melanjutkan program Satu Desa Satu Hafidz (Sadesha). Program yang juga dijalankan oleh Ridwan Kamil ini untuk mencetak para penghafal Al-Qur’an di Jabar.
Begitu disampaikan Ahmad Syaikhu saat menyerap aspirasi para tokoh masyarakat dan pimpinan organisasi masyarakat (ormas) Islam di Pondok Pesantren Cibeureum Kidul, Jalan Mukodar, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi Selasa (12/11/2024).
“English for Ulama ini insya Allah menjadi catatan kami. Ada beberapa program Kang Emil yang tadi ada masukan juga terkait dengan program Sadesha itu juga program Kang Emil,” ucap Syaikhu.
Bukan hanya program milik Ridwan Kamil, kata Syaikhu, beberapa program unggulan dari Ahmad Heryawan (Aher) juga akan dilanjutkan oleh pasangan ASIH jika ditakdirkan memimpin Jabar dalam lima tahun ke depan.
“Kalau program Kang Aher yang akan kita lanjutkan insya Allah ini Ruang Kelas Baru, Kobong kita akan lanjutkan,” ujarnya.
Syaikhu mengatakan, pembentukan sumber daya manusia (SDM) termasuk pendidikan kader ulama menjadi hal yang akan diprioritaskan oleh pasangan ASIH.
Sebab menurutnya, tanpa SDM yang unggul maka akan sulit untuk membawa Jabar terbang tinggi.
“Dalam debat semalem juga sudah saya sampaikan bahwa banyak keunggulan-keunggulan kita tapi kunci utamanya untuk ke depannya adalah pembangunan SDM. Kalau kita tidak bisa mempersiapkan SDM-SDM kita dengan baik, keunggulan-keunggulan Jawa Barat juga engga akan bisa berkembang,” tandasnya.
Sementara itu, Ahman Nurdin, Anggota Dewan Pakar DPP PKS bidang Komunikasi dan Kebijakan Publik, menyambut baik komitmen pasangan Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie (ASIH) untuk melanjutkan program-program unggulan yang telah dijalankan oleh gubernur Jabar sebelumnya.
Menurutnya, langkah ini menunjukkan sikap visioner dan kolaboratif dari pasangan ASIH dalam membangun keberlanjutan kebijakan yang bermanfaat bagi masyarakat Jawa Barat.
“Melanjutkan program seperti English for Ulama dan Satu Desa Satu Hafidz adalah bukti bahwa pasangan ASIH memahami pentingnya kesinambungan kebijakan yang sudah terbukti berhasil. Program-program ini tidak hanya memperkuat karakter spiritual dan intelektual masyarakat Jabar, tetapi juga memberikan dampak positif bagi pengembangan sumber daya manusia unggul,” ujar Ahman Nurdin.
Ahman juga menyoroti pentingnya prioritas pasangan ASIH terhadap pembangunan SDM.
“Dengan fokus pada pengembangan pendidikan kader ulama, program Ruang Kelas Baru, dan penguatan pesantren, pasangan ASIH menunjukkan bahwa mereka memiliki visi yang kuat dalam membangun masyarakat berbasis nilai agama dan keunggulan kompetitif,” tambahnya.
Ia menekankan bahwa keberhasilan pembangunan Jawa Barat ke depan sangat bergantung pada kualitas SDM. Oleh karena itu, Ahman mengapresiasi strategi pasangan ASIH yang memadukan nilai-nilai keberlanjutan kebijakan dengan inovasi baru untuk menjawab tantangan zaman.