JAKARTA – Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1, Suswono menjadikan program lingkungan sebagai agenda utama guna menjadikan Jakarta kota yang lebih layak huni dan berkelanjutan.
Hal tersebut disampaikan saat berdiskusi bersama Country Director Greenpeace Indonesia, Leo Simanjuntak mengenai prioritas kebijakan lingkungan untuk Jakarta pada Senin (11/11/2024).
“Pentingnya tindakan serius dalam menghadapi isu perubahan iklim dan lingkungan, termasuk penghijauan untuk mengurangi suhu kota sebesar 2 derajat Celcius,” katanya dalam keterangannya di Jakarta.
Suswono menyebutkan bahwa pengelolaan lingkungan di Jakarta membutuhkan kolaborasi antara pemerintah, komunitas lokal dan organisasi lingkungan.
“Program seperti penanaman 3.000.000 pohon, taman vertikal, serta pembangunan sistem pengendalian banjir tidak hanya akan berdampak positif bagi lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat bagi masyarakat,” katanya.
Sebagai bagian dari upaya mitigasi banjir, RIDO mengusulkan penerapan Agenda Solusi Hujan Aman (ASINAN), strategi komprehensif yang mencakup pembangunan sistem pompa air, penambahan area resapan di Bogor dan Jakarta serta pembangunan tanggul laut (Giant Sea Wall) di wilayah utara.
“Kami menyadari perlunya keterlibatan masyarakat dalam proses pembangunan Giant Sea Wall’ ini agar dampak sosialnya dapat diantisipasi dan diatasi dengan bijaksana,” katanya.
Selain mitigasi banjir, RIDO juga berencana memperluas Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Jakarta, meskipun keterbatasan lahan tetap menjadi kendala utama.
Untuk mengatasi hal ini, RIDO memperkenalkan program Rumah Terpadu dan Terjangkau (RUJAK) yang mengusung konsep hunian vertikal di atas fasilitas umum seperti pasar dan stasiun sehingga masyarakat bisa tinggal di lokasi yang layak tanpa mengurangi RTH yang ada.
Pasangan RIDO berkomitmen untuk membangun Jakarta dengan prinsip keadilan, kepentingan umum serta pendekatan yang objektif dan ilmiah.
“Keadilan sosial menjadi landasan kebijakan kami untuk memastikan setiap warga Jakarta, termasuk masyarakat marginal, memiliki hak untuk hidup layak dan mencari nafkah,” kata Suswono.
Leo Simanjuntak dari Greenpeace Indonesia menyampaikan bahwa setiap kebijakan lingkungan harus memperhatikan kesejahteraan masyarakat marginal yang sering kali paling rentan terhadap dampak perubahan iklim.
Masalah lingkungan bukan hanya soal ekologi, tetapi juga memiliki dimensi sosial yang kuat. Kebijakan seperti transportasi berbasis listrik harus berpihak pada kepentingan masyarakat, bukan sekadar mengganti kendaraan BBM dengan kendaraan listrik.
“Penambahan armada dan integrasi transportasi publik berbahan bakar listrik harus diperbanyak untuk mengurangi kemacetan,” kata Leo.
Sementara itu, Ahman Nurdin, Anggota Dewan Pakar DPP PKS bidang Komunikasi dan Kebijakan Publik, mengapresiasi langkah Suswono dalam mengedepankan isu lingkungan sebagai agenda utama untuk Jakarta yang lebih layak huni dan berkelanjutan.
“Program lingkungan yang diusung oleh Suswono dan pasangan calon Gubernur DKI sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat Jakarta yang menghadapi tantangan besar terkait banjir, polusi udara, dan perubahan iklim. Pendekatan kolaboratif seperti penanaman jutaan pohon, pembangunan sistem pengendalian banjir, serta konsep hunian yang memadukan RTH adalah langkah konkret yang menunjukkan komitmen pasangan ini untuk memberikan solusi nyata,” ujarnya.
Menurut Ahman, program lingkungan semacam ini tidak hanya berdampak positif pada ekologi, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
“Mengintegrasikan keadilan sosial dalam kebijakan lingkungan, seperti yang disampaikan Suswono, menunjukkan keberpihakan kepada seluruh lapisan masyarakat, terutama masyarakat marginal yang paling terdampak oleh perubahan iklim. Langkah ini selaras dengan visi PKS untuk pembangunan berkelanjutan yang mensejahterakan rakyat,” tambah Ahman.