BANDASAPULUAH.COM – Hampir sembilan tahun sejak bangunan belakang Sekolah Dasar Negeri (SDN) 28 Pasar Surantih di Kecamatan Sutera digunakan sebagai penahan ombak, namun hingga kini belum ada solusi konkret dari pemerintah daerah.
Situasi ini telah memicu kekecewaan mendalam di kalangan masyarakat setempat, yang khawatir akan keselamatan anak-anak yang bersekolah di sana.
Tokoh masyarakat Haripal Chandra mengungkapkan keprihatinannya atas kondisi tersebut.
Ia menyampaikan, Sstuasi ini sudah sangat mengkhawatirkan. Setiap kali ombak besar datang, dinding belakang sekolah menjadi benteng yang menahan terjangan air laut. Selain mengancam keamanan fisik bangunan, kondisi ini juga sangat membahayakan keselamatan anak-anak dan guru yang setiap hari berada di sana.
“Tidak seharusnya sekolah menjadi tempat yang menakutkan bagi anak-anak hanya karena infrastruktur yang tidak memadai,” ujarnya dengan nada prihatin.
Haripal juga mengungkapkan kekhawatirannya terhadap keberlanjutan proses belajar dan mengajar di SDN 28 Pasar Surantih. Menurutnya, kenyamanan dan keamanan merupakan hak dasar yang seharusnya dipenuhi pemerintah untuk para siswa dan guru.
“Anak-anak dan para guru seharusnya merasa aman dan nyaman saat berada di lingkungan sekolah, tetapi kondisi ini justru sebaliknya. Kami sungguh prihatin melihat kondisi ini terus berlanjut tanpa perhatian serius,” tambah Haripal.
Haripal juga mengingat bahwa beberapa tahun lalu, pada masa kepemimpinan Hendrajoni sebagai bupati, sudah pernah diberikan pengaman berupa batu pemecah ombak.
Namun, seiring waktu, pengaman ini sudah tidak lagi memadai untuk menahan dampak ombak yang terus menerjang.
“Dulu, saat Pak Hendrajoni masih menjabat, sudah ada bantuan batu penahan ombak. Tetapi kondisi alam yang terus berubah membuat pengaman ini tidak cukup lagi. Kami sangat berharap ada upaya lebih besar untuk membangun pengaman yang lebih kokoh dan tahan lama,” tegas Haripal.
Saat melakukan kampanye di Pasar Surantih pada Jumat (8/11/2024), Hendrajoni, Calon Bupati Pesisir Selatan nomor urut 2, menyampaikan komitmennya untuk memperbaiki kondisi SDN 28 Pasar Surantih.
Ia menegaskan bahwa pendidikan yang aman dan berkualitas adalah hak setiap anak, termasuk di Pesisir Selatan.
“Kami akan segera mencari solusi agar SDN 28 tidak lagi menjadi korban bencana ombak,” ujar Hendrajoni dalam kampanyenya.
Dalam kesempatan itu, Hendrajoni juga memperkenalkan program unggulannya, “Program Nagari Pandai,” yang dirancang untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Pesisir Selatan.
Program ini bertujuan menciptakan generasi muda yang unggul dan berdaya saing, serta mempersiapkan mereka untuk bersaing di tingkat lokal maupun global.
Risnaldi, pendamping Hendrajoni, menambahkan bahwa infrastruktur pendidikan akan menjadi prioritas, dengan rencana perbaikan dan modernisasi fasilitas sekolah.
“Sekolah-sekolah di Pessel harus bisa bersaing dengan sekolah di kota besar. Oleh karena itu, kami akan memperbaiki fasilitas dan memberikan akses lebih luas terhadap teknologi,” tegas Risnaldi.
Selain memperbaiki SDN 28, Hendrajoni juga berjanji akan membangun jalan aspal di daerah tersebut yang hingga kini belum tersentuh pembangunan.
Diharapkan, dengan perbaikan infrastruktur ini, anak-anak di Pesisir Selatan akan mendapatkan pendidikan yang lebih baik dan memiliki kesempatan yang sama dengan anak-anak di wilayah perkotaan.
Melalui Program Nagari Pandai, Hendrajoni optimis akan tercipta SDM unggul yang dapat membawa perubahan positif bagi kemajuan Pesisir Selatan di masa depan.