Pesisir Selatan Bukan Daerah Baru, Hari Jadi Kabupaten Mesti Diubah

Sabtu, 12 April 2025 - 12:06 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kantor Bupati Pesisir Selatan di Jalan Agus Salim, Painan.

Kantor Bupati Pesisir Selatan di Jalan Agus Salim, Painan.

Karena sebagian masyarakat menginginkan Hari Jadi Pesisir Selatan itu, tidak sekedar Hari Jadi Kabupaten (HJK), tetapi mengambilnya dari sejarah besar perjuangan daerahnya dari perspektif kebudayan dan politik.

Peluang itu masih terbuka, justru 5 pilar sejarah Besar Perjuangan Pesisir Selatan ini, sudah ditawarkan lokarkarya Pesisir Selatan 6 April 2005. Tinggal lagi tindak lanjut dari Pemdakab kembali mengusulkannya karena dahulu terkendala pemahaman wawasan sejarah, untuk selanjutnya ditetapkan di DPRD dengan Perdakab yang baru yang bernuansa kejayaan kebudayaan dan peradaban.

Di sisi lain, dibanding dengan daerah lain misalnya dengan Kota Padang mengambil Hari Jadinya event pembakaran Loji VOC di Muaro 7 Agustus 1669, yang menunjukkan kepada dunia, Kota ini lebih tua.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Padahal Padang sejak dahulu oleh Belanda disebut kota muda, justru dalam perspektif kesatuan wilayah administrasi pemerintahan sejak Belanda dan Jepang, Padang pernah berada dalam wilayah Pesisir ini 108 tahun yakni 105 tahun masa Belanda 1837-1942 dan 3 tahun masa Jepang 1942-1945.

Dengan pengambilan HJK Pesisir Selatan berpatokan HJK PSK 15 April 1948, dirasakan Pesisir Selatan malah sebaliknya terkesan lebih muda dibanding Padang yang Hari Jadinya tahun ini (2025) sudah mencapai ke-356 dihitung dari 7 Agustus 1669 dengan peristiwa pembakaran Loji Belanda di Muara dalam suasana Perang Pauh.

Ironisnya, kesan ini memberi peluang penafsiran miring, bahwa Pesisir Selatan seperti naik di tengah jalan di pentas sejarah nasional, tidak turut dalam era perintis, kebangkitan, pergerakan dan perjuangan kemerdekaan, padahal semangat heroik itu sudah dibangun dan ditunjukan kental sejak lama, setidaknya sejak abad ke-17.

Baca Juga :  Jadi Pembicara di Rapat Paripurna HUT Pessel ke-77, Ini Profil Lengkap Prof Deendarlianto

Apalagi diukur dengan kerajaan lama seperti Kesultanan Inderapura dari Kerajaan lamanya abad ke-4 SM disambung kerajaan Air Pura dan Kerajaan Sungai Nyalo setidaknya abad ke-14 lainnya, memberikan fakta Pesisir Selatan sudah mempunya sejarah besar yang cukup tua.

Justru sikap mempertimbangkan aspek kebudayaan ini penting dalam menjatuhkan pilihan hari jadi daerah, karena core daerah kita adalah kebudayaan. Pesisir Selatan seperti tadi kita sebut dari perspektif kebudayaan daerah ini rekor terbanyak mendaftarkan warisan budaya benda dan tak benda di level Nasional, membuat cemburu daerah lain. Terlebih terakhir (2023) Pesisir Selatan ditemukan memiliki kekayaan tradisi intelektual tertinggi di Sumatera Barat dan mungkin di Nusantara, dengan ditemukannya ratusan manuskrip dan naskah klasik di Tarusan yang membongkar sejarah besar Pesisir Selatan.

Namun kita yakin dan percaya Hari Jadi ini apapun bentuknya penting bagi setiap daerah. Dirayakan untuk menunjukkan dan mempertunjukkan supremasi kebudayaan pucak daerah sebagai bagian integral kebudayaan puncak Nasional, pada setiap event tahunan daerah yang direncanakan. Juga momentum untuk acara duduk bersama ranah – rantau serta investor dengan Pemdakab, untuk berbincang mengembangkan investasi untuk daerah terutama pembangunan kejayaan ekonomi dan kejayaan spiritual.

Dapat menjadi agenda, mencatat nilai-nilai warisan sejarah besar Pesisir Selatan yang mewariskan nilai pengalaman kejayaan ekonomi sekaligus kejayaan spiritual. Kejayaan spiritual surau-surau di Pesisir Selatan menjadi basis perjuangan melawan kolonialisme seperti surau Syekh Puluik-Puluik atau Tuanku Tarusan abad ke-17.

Baca Juga :  Ini Hari Jadi Kabupaten Pesisir Selatan Bila Dilihat dari Perspektif Kebudayaan dan Politik

Surau lainnya juga melahirkan ulama besar seperti Surau Pakih Hud dan Pakih Samun di Siguntur melahirkan ulama besar dan termasyhur ialah DR. HAKA (ayah dari Buya Prof. HAMKA) yang juga dikenal Nyiak Rasul itu berani melawan Jepang sampai ia dipenjara kolonial itu. Dan, banyak lagi surau lain mulai dari Siguntur sampai ke Lunang Silaut yang patut ditelusuri peranan dan fungsi dalam menpertebal semangat Islam dan Nasionalisme seperti surau yang melahirkan tokoh Digulis dan Pahlawan nasiona Ilyas Yakub.

Kejayaan ekonomi apa lagi bersanding dengan kejayaan maritim, yang membuat Pesisir Selatan berkat laut sebagai laluan (lintas perairan) dagang emas, lada serta rempah lain didukung pelabuhannya, pernah menciptakan kemakmuran rakyat berkat laut itu. Karenanya kita sekarang tidak lagi hendak mempersoalkan pluktuasinya angka kemiskinan, namun yang jelas dan seharusnya terus menerus mengentaskan kemiskinan. Amanat sejarah besar daerah ini, sudah memberikan pengalaman bagaimana memerangi kemiskinan dengan menciptakan kejayaan ekonomi tetapi juga kejayaan spiritual.

Kejayaan ekonomi dagang emas dan lada serta rempah lainnya didukung anugrah laut di Pesisir Selatan, penting pembicaraan ulang duduk bersama ranah rantau dan Pemdakab mencari solusi-solusi menjadi masukan muatan RPJM dan RPJP Pesisir Selatan kedepan. Seperti halnya pilihan komoditi dalam pengembangan kejayaan ekonomi.

Penulis : Dr Yulizal Yunus Dt Rajo Bagindo dan Afrizal

Follow WhatsApp Channel Bandasapuluah.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Yulizal Yunus: Hendrajoni Dan Risnaldi Ibarahim Bawa Pesisir Selatan Cerdas, Maju Dan Adil
Dewa Yunani Mulai Menyerang Ranah Minang
Pasca Banjir Besar Maret 2024, Sektor Pertanian dan Peternakan di Lengayang Kian Terpuruk
Koperasi Bagi Hasil: Solusi Ekonomi Syari’ah untuk Kesejahteraan Masyarakat Nagari
Hendrajoni dan Rusma Yul Anwar Masih Gamang Menentukan Wakil, Akankah “Jomblo” Hingga Akhir?
Jangan Sampai Negeri Sejuta Pesona Menjadi Sejuta Narkoba
Pilkada Pessel 2024 Diprediksi Menjadi Pertarungan Sengit Antara Hendrajoni dan Rusma Yul Anwar
Peluang Ali Tanjung di Pilkada Pessel 2024, Bisakah Visi Pesisir Selatan Damai dan Sejahtera Menggaet Hati Masyarakat?
Tag :

Berita Terkait

Sabtu, 12 April 2025 - 12:06 WIB

Pesisir Selatan Bukan Daerah Baru, Hari Jadi Kabupaten Mesti Diubah

Jumat, 21 Februari 2025 - 08:15 WIB

Yulizal Yunus: Hendrajoni Dan Risnaldi Ibarahim Bawa Pesisir Selatan Cerdas, Maju Dan Adil

Jumat, 2 Agustus 2024 - 12:01 WIB

Dewa Yunani Mulai Menyerang Ranah Minang

Rabu, 31 Juli 2024 - 19:07 WIB

Pasca Banjir Besar Maret 2024, Sektor Pertanian dan Peternakan di Lengayang Kian Terpuruk

Rabu, 31 Juli 2024 - 17:33 WIB

Koperasi Bagi Hasil: Solusi Ekonomi Syari’ah untuk Kesejahteraan Masyarakat Nagari

Berita Terbaru

Lirik Lagu Minang Rindu Takubua Dalam Ciptaan Thomas Arya

Lirik Lagu Minang

Lirik Lagu Minang Rindu Takubua Dalam – Thomas Arya

Rabu, 7 Mei 2025 - 21:04 WIB

error: Content is protected !!