BANDASAPULUAH.COM – Pesisir Selatan, yang selama ini dikenal dengan keindahan alam dan kekayaan budayanya, kini berada di tengah krisis yang mengancam masa depannya.
Dari pesona alam yang memikat, negeri ini perlahan berubah menjadi sarang penyalahgunaan narkoba.
Polres Pesisir Selatan mencatat, pengungkapan kasus narkoba meningkat dari tahun sebelumnya.
Selama Januari hingga Juli ini, hampir 40 kasus terungkap dan hampir 50 orang ditetapkan sebagai tersangka. Ironisnya, sebagian besar adalah pelajar dan mahasiswa.
Tentunya, masalah ini telah merusak fondasi sosial dan moral masyarakat kita. Yang mana seharusnya mereka menjadi harapan masa depan bangsa.
Di balik hamparan pantai yang eksotis dan pegunungan Bukit Barisan yang megah, tersembunyi kenyataan pahit tentang meningkatnya penyalahgunaan narkoba di kalangan muda.
Transformasi ini bukanlah kebetulan, melainkan akibat dari berbagai faktor yang saling berkaitan. Kemiskinan, pengangguran, dan minimnya edukasi tentang bahaya narkoba disinyalir menjadi pendorong utama di balik fenomena ini.
Ketika harapan untuk masa depan yang cerah semakin menipis, narkoba sepertinya menjadi pelarian bagi banyak pemuda.
Lebih mengkhawatirkan lagi, hampir setiap minggu terjadi penangkapan terkait penyalahgunaan narkoba di Pesisir Selatan.
Seperti disampaikan di awal, dari Januari hingga saat ini, hampir 40 kasus dengan sekitar 50 tersangka telah diungkap oleh pihak kepolisian.
Ini berarti, rata-rata lebih dari satu penangkapan terjadi setiap minggu. Tingginya frekuensi ini menunjukkan betapa serius dan meluasnya permasalahan narkoba di daerah ini.
Meskipun ada upaya dari pihak kepolisian untuk mengungkap dan menangkap pengedar, tindakan ini dirasa belum cukup untuk memutus rantai peredaran narkoba.
Pengedar narkoba semakin canggih dalam menyusup ke berbagai lapisan masyarakat, menjadikan upaya penegakan hukum seperti permainan kucing dan tikus yang tak pernah usai.
Klik selanjutnya untuk membaca halaman berikutnya…
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya