Tahun 2024 adalah tahun yang sangat ditunggu-tunggu oleh para kandidat yang ikut dalam kontestasi Pemilu serentak. Partai politik (parpol) juga ingin tetap eksis mendekati pesta demokrasi ini.
Kurang lebih 2 tahun kedepan pesta demokrasi pemilu serentak akan dilaksanakan. Tidak dipungkiri lagi getaran politik sudah mulai terasa dari berbagai arah.
Arah pertama terlihat dari partai politik, sebut saja partai lama, yaitu PDI Perjuangan, Demokrat, PKS, Nasdem, Golkar, PAN, PPP, PKB, PBB, Perindo serta HANURA, yang berusaha menguatkan internal partai. Begitu juga dengan partai baru seperti partai Ummat, PKN, Masyumi dll, yang berusaha untuk lolos di Pemilu 2024. Tak kalah dari itu, getaran politik juga terasa dari kandidat yang akan ikut dalam kontestasi Pemilu serentak 2024.
Sebelum jauh membahas getaran politik yang akan menjadi gempa politik di Sumatera Barat ini, mari ditelusuri makna politik menurut Mirriam Budiarjo. Ia mengatakan, politik adalah bermacam-macam kegiatan dalam suatu sistem Negara yang menyangkut proses menentukan tujuan-tujuan dari sistem itu, dan melaksanakan tujuan-tujuan itu.
Menuju Pemilu serentak 2024, getaran politik ini bisa kita lihat dari kalangan muda. Gerakan pemuda yang sering terlihat di berbagai penjuru kabupaten/kota di Sumbar.
Anak muda memberikan angin segar di tengah masyarakat. Terlihat berbagai kegiatan dan pelatihan diberikan demi meningkatkan perekonomian masyarakat.
Juga kegiatan kepedulian kemanusiaan, atas bencana yang terjadi. Kegiatan positif ini merupakan investasi politik anak- anak muda.
Begitu juga dengan yang lama sebagai petahana, yang Sudah memiliki kekuatan internal, mempunyai tim dan dimensi politik yang tak jauh berbeda dengan sebelumnya. Getaran itu sudah mulai terasa hingga penjuru kabupaten kota. Maka akan rentan terjadi apakah yang kaya harta yang juara atau kaya karya yang juara?
Getaran itu akan tetap terjadi pada tahun ini dan mendekati tahun 2024. Maka muncul kekhawatiran- kekhawatiran sesungguhnya ada pada dimensi politik. Belum tertatanya politik saat ini, di cermati dari konteks strategi politik, dan budaya politik.
Strategi adalah ilmu tentang teknik atau taktik, cara atau kiat muslihat untuk mencapai sesuatu yang diinginkan. Politik adalah interaksi antara pemerintah dan masyarakat dalam rangka proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan yang mengikat tentang kebaikan bersama masyarakat yang tinggal dalam wilayah tertentu.
Jadi strategi politik adalah ilmu tentang teknik, taktik cara kiat yang dikelola oleh politisi untuk mendapatkan dan mempertahankan sumber-sumber kekuasaan, merumuskan dan melaksanakan keputusan politik sesuai yang diinginkan masyarakat.
Bicara tentang strategi politik maka memunculkan dua arah. Pertama strategi positif untuk menciptakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Berusaha untuk berinovasi dan mendengar aspirasi. Strategi politik positif ini dengan menunjukkan personal branding yang baik.
Kedua Strategi negatif menghalalkan segala cara untuk merebutkan kekuasaan semata. Hanya diam dan menghandalkan harta untuk mendapatkan tahta, money politik kemungkinan terjadi. Atau bahkan janji memberikan jabatan kepada tim sukses. Strategi yang digunakan para politisi ini bisa menjadi kekuatan, bisa juga menjadi kelemahan, dalam ilmu komunikasi politik.
Ditinjau dari segi komunikasi politik, komunikasi antara politisi dan tim sukses dengan menghandalkan janji politik jabatan ini sangat sering digunakan di lapangan. Contoh kasus terjadi dalam pemilihan wali nagari, dan legislatif di sebuah kabupaten di Sumbar. Mencari tim sukses yang berpengaruh di keluarganya, menjanjikan jabatan jika seandainya politisi ini menang.
Janji seperti ini jika ditinjau dalam ilmu komunikasi politik, akan menaikkan politisi jika ditepati dan akan menjatuhkan politisi jika di dustai. Janji seperti ini mencederai tatanan demokrasi.
Masyarakat yang dijanjikan seharusnya melihat apakah politisi tersebut memang benar-benar berpengaruh dan mempunyai kekuatan internal dan eksternal dalam kancah berpolitikkan.
Nah, Setelah mengetahui apa itu strategi politik, maka budaya politik adalah langkah selanjutnya yang harus diketahui.
Budaya politik merupakan kebiasaan atau prilaku masyarakat dalam kehidupan bernegera, dalam pengambilan keputusan dan penentuan kebijakan publik untuk masyarakat lainnya. Bicara tentang budaya politik ditengah masyarakat sering ditemukan masyarakat yang sudah mengenal strategi atau gaya politik kandidat awalnya janji akhirnya tidak ditepati.
Namun ingat! tidak semua politisi yang lupa akan janji. Maka berhati-hati dan cermatilah getaran politik sudah mulai terasa.
Para kandidat harus bekerja ekstra, selain personal branding juga harus memperhatikan masyarakat yang saat ini berada di situasi genting. Pandemi yang belum usai mengharuskan para kandidat untuk tidak pernah lalai. Melihat dan mengamati apa yang harus dilakukan dan masyarakat butuhkan.
Getaran politik semakin kencang mendekati 2024 ini. Getaran politik seperti musibah untuk para kandidat jika tidak berhati-hati, atau mengerjakan suatu visi misi tidak dengan hati. Melihat budaya politik masyarakat yang haus dengan bukti. Maka apakah ada yang berani kampanye tanpa banyak janji-janji? Langsung saja aksi!
Dimensi politik saat ini jika tidak juga tertata dengan baik. Maka dia akan seperti musim yang ditunggu masyarakat. Masyarakat sudah memahami gaya politik yang lama, buruk kemungkinan akan terjadi.
Getaran politik semakin kencang mendekati 2024 ini. Getaran politik seperti musibah untuk para kandidat jika tidak berhati-hati, atau mengerjakan suatu visi misi tidak dengan hati. Melihat budaya politik masyarakat yang haus dengan bukti. Maka apakah ada yang berani kampanye tanpa banyak janji-janji?. Bukti nyata yang seharusnya benar-benar nyata.
Bagaimana caranya strategi politik politisi dan budaya politik masyarakat ini tertata dengan baik? Maka para kandidat harus mengatur strategi politik, dengan jernih dan bersih, tertata terukur dengan baik. Ini adalah pekerjaan rumah bagi masyarakat untuk mengenal dan melihat yang baik dan benar. Kendati demikian para kandidat yang ikut dalam kontestasi pemilu 2024 Sumbar, juga mempunyai pekerjaan rumah yang sangat besar untuk mengetahui budaya politik masyarakat. Sebelum benar- benar ikut dalam kontestasi pemilu.
Ingat apa yang dibutuhkan masyarakat, bukan apa yang para kandidat inginkan. Jaga demokrasi dengan bukti agar tidak mencederai demokrasi dengan janji-janji.