Lebaran tinggal 17 hari lagi. Meski terbilang lama akan tetapi masyarakat kecamatan Sutera, Pesisir Selatan (Pessel) telah berangsur-angsur menyambutnya. Salah satunya dengan membuat kue.
Seperti biasanya, menjelang Idul Fitri masyarakat setempat akan membuat kue. Diantaranya; kue samprit, bawang, papan, dan kue sapik.
Karena telah menjadi tradisi tiap tahun, walaupun ditengah Pandemi Covid-19, masyarakat tetap menjalankan tradisi tersebut.
Di Cimpu, Kenagarian Surantih beberapa rumah telah berangsur-angsur membuat kue. Kue ini rencananya akan dihidangkan kepada tamu yang datang bersilaturahmi ke rumah.
Nuraini, masyarakat setempat, mengaku tetap membuat kue ditengah pandemi karena telah menjadi tradisi. Kuenya yang dibuatnya adalah kue sapik. Kue sapik terbuat dari adonan tepung beras, gula, telur dan bumbu lain. Ia mengaku Kue sapik yang ia buat sebanyak 5 Gantang beras.
“Kami membuat tak banyak-banyak, hanya 2 gentang beras,” akunya kepada bandasapuluah.com
Sementara itu dilain tempat, Yotmawati, warga Cimpu, juga membuat kue sapik. Kue yang dibuatnya tahun ini tidak sebanyak tahun sebelumnya. Kue yang dibuatnya tahun ini hanyalah kue sapik.
“Biasanya kami membuat berbagai macam kue, karena kendala ekonomi, kami hanya membuat kue sapik saja,” tutur Yotmawati.
Dampak dari wabah ternyata terlihat dengan macam kue yang dibuat warga. Misalnya, yang biasanya warga membeli kue jadi, sekarang harus membuat kue sendiri. Meski demikian, kue tidak akan mengurangi rasa bersyukur dan kekhusukan hari lebaran nanti. Semoga situasi ini segera berakhir dan membaik menjelang lebaran tiba.