Disebut Sebagai Tato Tertua di Dunia, Inilah Keunikan Tato Mentawai

Kamis, 7 Mei 2020 - 21:30 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi : net

Tato Mentawai atau yang disebut “Titi” adalah jenis tato yang dilukis di atas tubuh orang di suku Mentawai di kepulauan Mentawai. Tato ini merupakan tato yang sangat unik dan luar biasa karena memenuhi seluruh tubuh, mulai dari kepala sampai kaki.

Tato ini berasal dari bahan-bahan yang sangat mudah dijumpai bahkan terkesan sangat kuno jika disandingkan dengan bahan-bahan tato zaman sekarang. Tinta yang digunakan berasal dari kayu bakar atau bekas bahan yang telah dibakar yang kemudian dihaluskan, lalu dicampur dengan perasan air tebu.
Proses selanjutnya, mereka menggambarkan tato menggunakan duri atau jarum yang telah dicelupkan pada tinta tadi lalu ditusukkan pada lapisan kulit, membentuk motif-rupa motif.
Inilah tato asal Mentawai. Mereka mulai melukis tato dari mata kaki, jari, dada, leher, hingga pipi. Setiap ukiran pada tato Mentawai melambangkan identitas pemiliknya. Tato ini membedakan antara klan atau keturunan yang satu dengan lainnya. Orang-orang Mentawai percaya bahwa tato merupakan pancaran roh kehidupan mereka.
Bagi orang Mentawai, tato merupakan busana abadi yang dapat dibawa mati. Atau dengan kata lain, tato tradisi orang Mentawai hanya menjadi sebuah karya seni selama manusia yang memakainya hidup. Selain itu, tato ini juga berfungsi sebagai alat komunikasi yaitu untuk menunjukkan jati diri dan untuk perbedaan status sosial dalam masyarakat.
Yang menjadikan tato ini sangat terkenal dan menjadi kebanggaan di Sumatera Barat adalah tato ini disebut sebagai tato tertua di dunia. Lukisan dari tinta di tubuh manusia ini biasanya lazim kita temukan di negara Barat. Tapi, siapa sangka kalau memang tato ini pertama kali ada di Indonesia. Teknik melukis di atas kulit manusia pertama kali ada di Indonesia. Teknik melukis di atas kulit manusia pertama kali ditemukan di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.
Menurut beberapa peneliti, tato Mesir itu pertama kali di dunia sekitar 1300 SM. Namun, ini tidak benar, karena faktanya menjelaskan tentang tato itu pertama kali di Indonesia dipertanyakan pada 500 SM – 1500 SM, menang saat suku asli Mentawai sudah menato tubuh mereka dan datang ke pantai barat Sumatera pada Zaman Logam di tahun ini. Dari semuan saja kita bisa tahu, warga Mentawai sudah menato tubuh jauh sebelum warga Mesir.
Meskipun tato sudah menjadi identitas orang-orang Mentawai yang masih memakai tato sudah jarang ditemui.  kalaupun ada, yang masih menggunakan tato ini adalah sebagian besar masyarakat yang berasal dari wilayah di mana orang-orangnya masih berpegang teguh pada adat istiadat.
Seperti halnya masyarakat yang tinggal di pedalaman Siberut. Di sana, masyarakat masih memegang ajaran yang disebut Arat Sabulungan. Mereka mengimani itu tato tak bisa dilepaskan dari kehidupan orang mentawai.
Follow WhatsApp Channel Bandasapuluah.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Adat Istiadat Perkawinan di Pesisir Selatan
Kenapa Kawin Sasuku Dilarang di Minangkabau?
Pirin Asmara dan Anugerah Kebudayaan
Pelangi, Nomenklatur Nama Nagari Pelangai
Kacaunya Organisasi Adat di Minangkabau Karena Politikus
Bolehkah Harato Pusako Tinggi Dimiliki dan Dijual oleh Laki-laki Bila Suatu Kaum Tidak Ada Lagi Perempuan?
Rumah Percetakan Oeang RI : Ditinggalkan atau Meninggalkan
Kapal Karam di Ampiang Parak, Peninggalan Portugis atau Belanda?

Berita Terkait

Sabtu, 13 Maret 2021 - 01:49 WIB

Adat Istiadat Perkawinan di Pesisir Selatan

Sabtu, 9 Januari 2021 - 13:51 WIB

Kenapa Kawin Sasuku Dilarang di Minangkabau?

Sabtu, 12 Desember 2020 - 11:32 WIB

Pirin Asmara dan Anugerah Kebudayaan

Sabtu, 5 September 2020 - 17:10 WIB

Pelangi, Nomenklatur Nama Nagari Pelangai

Selasa, 1 September 2020 - 07:08 WIB

Kacaunya Organisasi Adat di Minangkabau Karena Politikus

Berita Terbaru