Balai Pagaduan, Hari Balai Terakhir di Bulan Puasa

Minggu, 1 Mei 2022 - 09:19 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bandasapuluah.com – Lebaran sebentar lagi. Mungkin esok atau lusa, orang-orang akan merayakan hari lebaran.

Dalam menyambut lebaran, ada berbagai hal yang dilakukan oleh masyarakat dan menjadi semacam tradisi. Seperti membeli baju baru, membersihkan pekarangan rumah, membuat kue hingga membeli furniture rumah.

Keperluan menyambut lebaran itu biasanya di beli pada hari balai atau pekan. Lazimnya, hari balai atau pekan hanya sekali dalam seminggu.

ADVERTISEMENT

space kosong

SCROLL TO RESUME CONTENT

Di luar hari balai, ada hari alang. Pada hari itu, penjual dan pembeli hanya dari sekitar kampung saja, paling hanya satu los yang terisi dan waktunya pun pendek.

Baca Juga :  Nasrianto Dt Rajo Bungsu Imbau Perantau Taat Prokes Saat Mudik dan Kembali Ke Rantau

Alang itu mungkin maksudnya elang, dalam bentuk lain kadang disebut garudo, dan ini merujuk pada gambaran kelengangan yang biasa tersampaikan tukang kaba dalam pagelaran Rabab Pasisie,”Kampung lengang-sunyi seperti dihala garudo tabang.”

Mengingat lengkapnya keperluan dan kebutuhan di hari balai, membuat masyarakat berbondong-bondong berbelanja di hari itu. Tak terkecuali keperluan dan kebutuhan berlebaran.

Hari balai terakhir di bulan puasa biasanya sering di sebut masyarakat sebagai balai Pagaduan. Pagaduan ini berasal dari kata “Pe-gaduh-an”.

Baca Juga :  Bank Nagari Cabang Painan Siapkan Rp5,5 Miliar Uang Baru untuk Lebaran

Dahulu dan juga mungkin saat ini, acapkali pasangan suami-istri bertengkar dan bergaduh di balai terakhir bulan puasa itu. Penyebabnya, mata pencarian yang sedang tidak baik, tetapi keperluan dan kebutuhan menyambut lebaran belum terpenuhi.

Follow WhatsApp Channel Bandasapuluah.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Mahat: Cerita Lain dari Peradaban Negeri 1000 Menhir | Arif Purnama Putra
Situs Sejarah Diduga Peninggalan Era Megalitik Ditemukan di Padang Pariaman
BKKBN Sumbar Gelar Pilot Project PEK Peduli Stunting di Padang Panjang
Seni Itu Kehidupan Kreatif
Mengenal Tradisi Babako di Kecamatan Sutera
Temu Tim Pemrov Sumbar dengan KAN dan Datuk Pucuk 4 Suku serta Datuk 46 Pasie Laweh
Keberagaman Budaya dan Masyarakat di Provinsi Sumatera Barat
Keberagaman Budaya dan Masyarakat di Provinsi Sumatera Barat

Berita Terkait

Senin, 8 Juli 2024 - 12:23 WIB

Mahat: Cerita Lain dari Peradaban Negeri 1000 Menhir | Arif Purnama Putra

Minggu, 15 Oktober 2023 - 19:57 WIB

Situs Sejarah Diduga Peninggalan Era Megalitik Ditemukan di Padang Pariaman

Rabu, 6 September 2023 - 13:25 WIB

BKKBN Sumbar Gelar Pilot Project PEK Peduli Stunting di Padang Panjang

Rabu, 6 September 2023 - 12:10 WIB

Seni Itu Kehidupan Kreatif

Selasa, 1 Agustus 2023 - 17:05 WIB

Mengenal Tradisi Babako di Kecamatan Sutera

Berita Terbaru