KKJ Kecam Dugaan Penyitaan Karya Jurnalis Kompas TV oleh Prajurit TNI

Sabtu, 13 Desember 2025 - 11:23 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KKJ Kecam Dugaan Penyitaan Karya Jurnalis Kompas TV oleh Prajurit TNI

i

KKJ Kecam Dugaan Penyitaan Karya Jurnalis Kompas TV oleh Prajurit TNI

KOMITE Keamanan Jurnalis mengecam dugaan intimidasi sejumlah prajurit TNI atau TNI terhadap jurnalis Kompas TV Aceh, Davi Abdullah. Dalam keterangannya, KKJ menuding sejumlah prajurit telah menyita dan menghapus karya jurnalistik Davi saat bertugas di Posko Terpadu Penanganan Bencana Alam Lanud Sultan Iskandar Muda, Aceh, pada Kamis, 11 Desember 2025.

Gulir ke bawah untuk melanjutkan membaca

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

KKJ menegaskan, tindakan penghapusan karya termasuk menghalangi kerja pers dan yang dialami Davi merupakan kekerasan terhadap jurnalis. “KKJ Aceh mengecam setiap tindakan yang mengarah pada kekerasan jurnalistik yang bertentangan dengan semangat, nilai dan prinsip kebebasan pers,” dikutip dari keterangan tertulis KKJ Aceh yang diterima pada Sabtu, 13 Desember 2025.

KKJ juga menjelaskan kronologi kejadian berdasarkan informasi dari Davi. Awalnya Davi bersiap untuk siaran langsung pada pukul 10.05 WIB. Davi yang bertanggung jawab untuk kebutuhan visual, maka ia mengambil foto dengan merekam area dan aktivitas di sekitar Lanud Sultan Iskandar Muda.

Baca Juga :  Video Wanita Vulgar Meludahi Alquran Heboh Media Sosial, Dugaan Konten Provokatif Terorganisir Muncul!

Davi pun tertarik menyoroti kedatangan sekelompok warga asing yang tampak mengenakan pakaian berbendera Malaysia. Menurut Davi, saat itu sejumlah anggota TNI bersama pihak yang mengaku intelijen mendekati kelompok tersebut.

Davi menilai aparat TNI sempat adu mulut soal dokumen resmi terkait kedatangan WNA. Mereka, kata Davi, meminta rombongan yang termasuk staf khusus Gubernur Aceh itu segera meninggalkan lokasi. Dari pantauan Davi, staf gubernur mencoba menjelaskan, rombongan bule tersebut hendak berangkat ke Aceh Tamiang untuk membantu penyintas banjir.

Namun anggota TNI yang diidentifikasi Davi bernama Aster Kasdam IM, Kolonel Inf Francisco, meminta rombongan meninggalkan lokasi. Davi merekam semuanya di kamera ponselnya, kata KKJ.

Baca Juga :  Satgas Yonif 133/YS Hadirkan Solusi dan Inovasi, Buat Alat Pemecah Batu untuk Warga

Setelah itu, Davi mengaku ada anggota TNI AU yang mendatanginya dan memintanya menghapus rekaman video tersebut. Davi menolak dengan mengatakan bahwa apa yang dilakukannya adalah pekerjaan jurnalistik di ranah publik. Davi tegas meski mengaku sudah mendapat teguran. Merasa dipojokkan, Davi mengaku tidak akan menyiarkan rekaman video tersebut.

Sesaat kemudian, Davi mengaku didatangi Aster Kasdam IM, Kolonel Infrari Francisco, dan sejumlah perwira lainnya. Davi mengaku diminta menghapus rekaman video tersebut dengan kalimat ancaman. Akhirnya ponsel Davi diambil dari tangan Davi dan diserahkan kepada salah satu rektor TNI.

“Dua file rekaman audio visual berdurasi empat menit yang sebelumnya direkam Davi telah dihapus,” kata KKJ. Setelah dipastikan rekamannya hilang, kata KKJ, Francisco mengembalikan ponselnya kepada Davi sambil melontarkan kata-kata ancaman.

KKJ menilai apa yang dialami Davi merupakan pelanggaran terhadap profesi jurnalis yang dilindungi undang-undang. KKJ menilai tindakan yang didakwakan TNI merupakan tindakan sensor yang melanggar Pasal 4 ayat 2 UU Pers Nomor 40 Tahun 1999. Selain itu, KKJ juga menilai tindakan sejumlah perwira TNI masuk dalam kategori menghalangi kerja jurnalistik sebagaimana diatur dalam Pasal 18 ayat 1 UU Pers.

Baca Juga :  Viking Persib Polisikan YouTuber Resbob soal Dugaan Penghinaan

Pusat Penerangan TNI membantah kejadian tersebut merupakan tindakan intimidasi. Menurut TNI, kini permasalahan tersebut sudah teratasi karena kedua belah pihak sudah menyelesaikan perbedaan pendapat.

Kompas TV dan TNI sudah bertemu dan meyakini semuanya hanya salah paham, bukan intimidasi dan penyitaan seperti diberitakan, kata Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Freddy Ardianzah saat dihubungi, Sabtu 13 Desember 2025.

Agensi Digital JetMedia

Konten di atas dibuat oleh pihak ketiga. bandasapuluah.com tidak bertanggung jawab atas isi maupun akibat yang ditimbulkan oleh konten ini.

Follow WhatsApp Channel m.bandasapuluah.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Pembunuhan JonBenet Ramsey: Polisi masih mengumpulkan dan menguji bukti
Syarat Jakarta Siap Hadirkan Festival Film Internasional
Pratinjau MBB: Arkansas vs Texas Tech di Dallas (Revocruit Rematch)
Ngeri! Pria bersenjata parang mengamuk merusak kios-kios di Pasar Mandar Polewali
Partai Demokrat di DPR akan menuntut rilis laporan dokumen rahasia Jack Smith | Dewan Perwakilan Rakyat
Warga mengeluhkan tumpukan sampah di Ciputat, Tangsel yang sudah 4 hari tidak tertampung
Tak Kencang, Mobil Pengangkut MBG yang Menabrak Siswa-Guru di Cilincing Melaju 19,7 Km/Jam
Kementerian Luar Negeri Berhasil Memulangkan 54 WNI yang Tertangkap di Markas Penipuan Myanmar

Berita Terkait

Sabtu, 13 Desember 2025 - 14:32 WIB

Pembunuhan JonBenet Ramsey: Polisi masih mengumpulkan dan menguji bukti

Sabtu, 13 Desember 2025 - 14:11 WIB

Syarat Jakarta Siap Hadirkan Festival Film Internasional

Sabtu, 13 Desember 2025 - 13:50 WIB

Pratinjau MBB: Arkansas vs Texas Tech di Dallas (Revocruit Rematch)

Sabtu, 13 Desember 2025 - 13:29 WIB

Ngeri! Pria bersenjata parang mengamuk merusak kios-kios di Pasar Mandar Polewali

Sabtu, 13 Desember 2025 - 13:08 WIB

Partai Demokrat di DPR akan menuntut rilis laporan dokumen rahasia Jack Smith | Dewan Perwakilan Rakyat

Berita Terbaru


<div class=

John dan Patsy Ramsey, orang tua JonBenet Ramsey, bertemu dengan sekelompok kecil media lokal Colorado di Boulder, Colorado pada tanggal 1 Mei 1997.

Helen H. Richardson/Denver Posting melalui Getty Images

" width="129" height="85" />

Nasional

Pembunuhan JonBenet Ramsey: Polisi masih mengumpulkan dan menguji bukti

Sabtu, 13 Des 2025 - 14:32 WIB

Syarat Jakarta Siap Hadirkan Festival Film Internasional

Nasional

Syarat Jakarta Siap Hadirkan Festival Film Internasional

Sabtu, 13 Des 2025 - 14:11 WIB

Pratinjau MBB: Arkansas vs Texas Tech di Dallas (Revocruit Rematch)

Nasional

Pratinjau MBB: Arkansas vs Texas Tech di Dallas (Revocruit Rematch)

Sabtu, 13 Des 2025 - 13:50 WIB

Ngeri! Pria bersenjata parang mengamuk merusak kios-kios di Pasar Mandar Polewali

Nasional

Ngeri! Pria bersenjata parang mengamuk merusak kios-kios di Pasar Mandar Polewali

Sabtu, 13 Des 2025 - 13:29 WIB

Partai Demokrat di DPR akan menuntut rilis laporan dokumen rahasia Jack Smith | Dewan Perwakilan Rakyat

Nasional

Partai Demokrat di DPR akan menuntut rilis laporan dokumen rahasia Jack Smith | Dewan Perwakilan Rakyat

Sabtu, 13 Des 2025 - 13:08 WIB