Oleh: Dr Yulizal Yunus Datuak Rajo Bagindo
Di Tanjung Emas Sebuah Kecamatan di Tanah Datar, Terdapat Jorong Kubang Landai dalam Nagari Saruaso. Di jorong ini bertaburan emas, tak banyak yang tahu.
Kekayaan situs di Saruaso yang punya lengenda Taman Rumah Gadang Dara Jingga yang dibuat anaknya Adityawarman ini menarik. Mak Katik Suhaimi berstory, kekayaan situs di Kubang Landai Saruaso itu tak terlepas dari sejarah lama Kerajaan Minangkabau. Kekayaan warisan budaya berpotensi Objek Diduga Cagar Budaya (ODCB) dan bernilai taburan emas itu, melihatnya secara komprehensip dimungkinkan mulai dari Andaleh tempat turun nenek moyang dan punya tampat keramat. Di lain sisi dapat juga ditelisik dari Tanjung Ameh di kaki dua gunung. Ada apa tidak hubungan dengan Sungai Ameh. Di lain sisi hubungan dengan Sungai Jambu, yang dalam Hikayat Puti Balukih disebut Putri Bulkis mendirikan Kerajaan Ghaib di Tanah Nan Data (sekitar Bukit Opir Pasaman, ladang gaharu), yang dari situ berkembangan cucu kamanakannya memakai sistem kekerabatan tali rahim yang orang luar menyebut matrilineal, Mak Katik punya story.
Demikian Kubang Landai itu pula apa ada atau tidak hubungan dengan megalit Gunung Bungsu di Tanah Datar dan 50 Kota dan apa pula hubungan dengan Makam Rajo di Buo dan Kubu Rajo, Batu Bersurat serta sejarah Pagaruyung ditelisik dari Bukit Batu Patah sampai ke Gudam, Balai Jangga serta fenomena cerita ketidakpuasan Bendang Kampai di 5 kaum seterusnya. Sejarah yang berbelok-belok, kadang ada yang membelokan dan di setiap belokan ada udang di balik batu, penting diteliti mengurai benang kusut sejarah dapat saja berawal dari Kubang Landai ini, saran Mak Katik di Bukttinggi seperti juga saran Bambang Dt. Parpatiah di Pangian diiyakan GG. Dt. Perpatih.
Ke jorong sub kultur 5 Kaum itu bertabur emas ini pernah berkunjung Bupati Iksuma Hamid, menggagas kelanjutan jalan lingkar. Disusul kunjungan safari Ramadham Bupati Eka Putra ke Masjid Baiturrahim Kubang Landai, 15 April 2022. Wali Nagari Saruaso Agus Rimayanto, menyampaikan rasa bangga masyarakat atas kunjungan Bupati dan bersedia melanjutkan pembangunan jalan lingkarnya yang nyaris terlupakan sejak 30 tahun lalu setidaknya sejak era Bupati Ika.
Dari paparan kunjungan pejabat dan sambutan wali nagari tak ada tergambar taburan emas di jorong yang terdapat di Kecamatan Tanjung Emas antara kaki dua gunung merapi ini. Taburan emas itu boleh jadi bermula dari taburan menhir di tampat Guguak Bulek sentuhan sejarah medan nan bapaneh Datuk Parpatih itu. Bila dimenej kawasan itu menjadi Daerah Tujuan Wisata (DTW) Cagar Budaya Menhir, dimungkinkan menarik perhatian kunjungan domestik dan wisman. Bila orang banyak berkunjung, akan mendatangkan investasi bernilai emas ke jorong based rajo Minangkabau bernama Rajo Suri Paduko itu.
GG Dt Parpatiah menyebut di Kubang Landai terdapat banyak manhir menarik perhatian. Segi bentuknya ada panjang 2 m sampai 3 m. Menhir ini berpotensi menjadi Objek Diduga Cagar Budaya (ODCB) yang dapat diproses registrasi nasional menjadi Cagar Budaya (CB) sesuai PP I/ 2022 dan UU no. 11/2010 tentang CB, serta UUD NRI 1945 Ps 20,21,32,33.
Panyuruakan dalam berbagai situs di Kubang Landai ini, kata Mak Katik, bisa menjadi kunci segala situs Minangkabau. Sebenarnya nan tasuruak itu, alam nyata berwujud pandam pakuburan rajo Minangkabau yang terdapat di kawasan Kubang Landai itu. Kata Bambang Dt. Parpatiah, menarik dijadikan kajian nan tasuruak.
Kajian peninggalan sejarah di Kubang Landai itu kalau boleh dalam pelaksanaannya dihindari membawa masalah, jangan cari masalah, jangan membuat masalah dan jangan ada dalam masalah. Justru ada hal yang urgen dan patut diketengahi fenomena, bahwa batu-batu menhir terutama yang bertulisan bahasa Sangsekerta dan aksara Arab di situ, terindikasi dicuri dan dibawa ke daerah lain.
Selain menhir dimungkinkan banyak benda pusaka yang tersimpan di Kubang Landai, baik nyata maupun secara gaib peninggalan sejarah emas lama dan warisan nan tasuruak lainnya yang tak boleh tergesa dipresentasikan ke publik, karena dimungkinkan berdampak negatif, peringatan GG Dt. Parpatih dan Bambang Dt. Parpatih.
Ada malah yang lebih ironis, masyarakat di Kubang Landai, seperti belum tahu makna situs yang bertebaran bagaikan emas itu di Nagari mereka. Faktanya, sudah ada fenomena merhir di sana yang diratakan, dicabut, dipecah, jadi bahan bangunan lainnya dan lokasinya dibangun service centre yang tidak menunjang pelestarian situs itu. Kenyataan ini dilihat langsung oleh Malin dan Rajo Johan.
Karenanya kata GG Dt. Parpatiah menyebut penting SAKOs Journey menggali informasi bagi pelestarian situs di Kubang Landai itu. Untuk mendapatkan informasi lengkap masih ada ahli waris nan usali di resort itu. Waris itu siap menjelaskan ke SAKOs Journey. Justru waris punya kemampuan berkomunikasi secara gaib dengan leluhurnya moyang Lukman Dt. Rajo Melayu dengan saudaranya Bundo Ita dan Medi dalam suku Melayu Kubang Landai itu.