BANDASAPULUAH.COM – Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni menyampaikan keyakinannya bahwa Kabupaten Pesisir Selatan tetap bisa bangkit meskipun dihadapkan pada kondisi efisiensi dan pemotongan anggaran infrastruktur oleh pemerintah pusat.
Hendrajoni mengungkapkan, tahun 2024 merupakan tahun yang cukup berat karena dampak bencana banjir yang luar biasa.
Akibatnya, banyak infrastruktur dan saluran irigasi mengalami kerusakan parah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Seharusnya anggaran infrastruktur kita lebih dari Rp100 miliar, tapi sekarang dipotong oleh pemerintah pusat. Bukan hanya Pessel, seluruh Indonesia mengalami hal yang sama,” ujar Hendrajoni di Nagari Talaok, Kecamatan Bayang, Senin (19/5/2025).
Menurutnya, kondisi ini sangat memengaruhi sektor pertanian yang menjadi andalan utama masyarakat Pesisir Selatan.
Ia menyebutkan, ribuan hektare sawah tidak bisa dialiri air karena kerusakan saluran irigasi. Hal ini tentu berdampak langsung pada ketahanan pangan daerah.
“Bayangkan saja ribuan hektare sawah tidak bisa dialiri air. Semua petani kita mengeluh, karena kita di Pessel ini potensinya yang pertama adalah pertanian, kedua pariwisata,” katanya.
Meski dihadapkan pada keterbatasan anggaran, Hendrajoni menegaskan bahwa pihaknya tetap optimis.
Ia menilai kunci untuk mengatasi keterbatasan ini adalah proaktif mendatangi kementerian di pusat guna melobi dan mencari dukungan anggaran tambahan.
“Kita harus proaktif ke pusat mencari uang. Alhamdulillah , kita punya Ibu Lisda di pusat,” ucapnya.
Hendrajoni juga menyampaikan bahwa dirinya sudah bertemu dengan Menteri Pertanian dan menyampaikan keluhan petani di Pessel.
Ia menyebut Menteri Pertanian merespons positif dan memahami kondisi yang terjadi di daerah.
Dengan semangat optimisme itu, Bupati Hendrajoni berharap pemerintah pusat dapat lebih memperhatikan kebutuhan daerah, khususnya yang berkaitan dengan infrastruktur penunjang ketahanan pangan.