Kampung Anti Narkoba di Lengayang Terlupakan, Janji Pemkab Pessel Tak Kunjung Terealisasi

Senin, 8 Juli 2024 - 19:05 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pemkab Pessel Kunjungi Kampung Anti Narkoba di Lakitan Utara

Pemkab Pessel Kunjungi Kampung Anti Narkoba di Lakitan Utara

Kabupaten Pesisir Selatan telah menjadi zona merah peredaran narkoba. Dari Januari hingga Juni 2024, hampir 40 kasus terungkap dengan hampir 50 orang ditetapkan sebagai tersangka.

Ironisnya, sebagian besar dari mereka adalah pelajar dan mahasiswa.

“Hal ini tentu tidak bisa dipandang sebelah mata. Ini adalah kenyataan pahit yang harus kita terima dan disikapi dengan tegas,” tambah Yanto Hendri.

ADVERTISEMENT

space kosong

SCROLL TO RESUME CONTENT

Faktor utama yang mendorong penyalahgunaan narkoba di daerah ini antara lain kemiskinan ekstrim, tingginya angka pengangguran, dan minimnya edukasi tentang bahaya narkoba.

Novi Shandra, Wakil Ketua Kampung Anti Narkoba Solok Padi-Padi, menekankan pentingnya dukungan dari pemerintah daerah dan instansi terkait.

Baca Juga :  Pesisir Selatan Darurat Narkoba, Residivis Kembali Diciduk untuk Ketiga Kalinya

“Kami tentu tidak bisa berjalan sendiri. Segala bentuk kegiatan harus didukung oleh dana dan prasarana. Tanpa itu, kegiatan ini tidak akan bisa berjalan dengan baik,” tegasnya.

Meskipun belum didatangi bupati, beberapa tokoh penting telah berkunjung ke daerah tersebut. Termasuk Brigjen Jafriedi yang menjabat sebagai Direktur Advokasi BNN RI dan Anggota DPD RI Alirman Sori.

Permasalahan narkoba di Kabupaten Pesisir Selatan membutuhkan perhatian dan tindakan tegas dari semua pihak.

Dukungan dari pemerintah daerah, instansi terkait, dan masyarakat sangat penting untuk memberantas peredaran narkoba dan menyelamatkan generasi muda dari bahaya ini.

Baca Juga :  Polsek Sutera Tangkap Terduga Penyalahguna Narkoba di Pasar Surantih, 3 Paket Sabu jadi Barang Bukti

Dengan langkah bersama, diharapkan Kabupaten Pesisir Selatan bisa keluar dari krisis ini dan kembali menjadi Negeri Sejuta Pesona yang aman dan sejahtera.

Berita Terkait

Perempuan 17 Tahun Asal Tarusan Diduga Terkena Hipnotis, Begini Kondisinya
Kisah Pilu Gadis Penderita Kanker di Pesisir Selatan: Terlantar Karena BPJS Pasisia Rancak Tak Aktif
KAN Tegaskan Tidak Pernah Mempersulit Pembangunan Pasar Surantih
Makan Korban, BADKO HMI Sumbar Serukan Aksi Tegas terhadap Penambangan Ilegal
Sejumlah Organisasi Wartawan Pertanyakan Undangan Rakor Disdikbud Pessel di Rumdis Bupati
Timbulkan Bau Tak Sedap dan Cemari Lingkungan, Warga Keluhkan Aktivitas Ayam Potong di Pesisir Selatan
Kapolres Pessel Ajak Niniak Mamak Ayomi Anak Kemenakan dan Jaga Kamtibnas Jelang Pilkada
Masih Bebas Bersyarat, Residivis Narkoba ini Kembali Diringkus Polisi dengan 13 Paket Sabu

Berita Terkait

Kamis, 17 Oktober 2024 - 23:34 WIB

Perempuan 17 Tahun Asal Tarusan Diduga Terkena Hipnotis, Begini Kondisinya

Selasa, 8 Oktober 2024 - 14:46 WIB

Kisah Pilu Gadis Penderita Kanker di Pesisir Selatan: Terlantar Karena BPJS Pasisia Rancak Tak Aktif

Jumat, 4 Oktober 2024 - 00:25 WIB

KAN Tegaskan Tidak Pernah Mempersulit Pembangunan Pasar Surantih

Selasa, 1 Oktober 2024 - 01:16 WIB

Makan Korban, BADKO HMI Sumbar Serukan Aksi Tegas terhadap Penambangan Ilegal

Rabu, 18 September 2024 - 09:38 WIB

Sejumlah Organisasi Wartawan Pertanyakan Undangan Rakor Disdikbud Pessel di Rumdis Bupati

Berita Terbaru