BANDASAPULUAH.COM – Badan Perencanaan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bapedalitbang) Pemkab Pesisir Selatan (Pessel) baru-baru ini menjadi sorotan setelah menyampaikan data yang keliru mengenai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di wilayah tersebut.
Dalam unggahan di akun Facebook resminya, Bapedalitbang Pessel merilis tulisan berjudul “IPM dan Tolok Ukur Keberhasilan Pembangunan” yang menyatakan bahwa terjadi peningkatan IPM yang signifikan dari tahun 2022 ke 2023.
Menurut Bapedalitbang Pessel, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), IPM Pesisir Selatan selama 13 tahun terakhir menunjukkan tren peningkatan dengan rata-rata sebesar 0,55 per tahun.
Mereka menyoroti lompatan peningkatan yang disebut signifikan pada tahun 2022 ke 2023, dari 70,84 menjadi 72,24, yang berarti peningkatan sebesar 1,5 poin.
Bapedalitbang Pessel menegaskan bahwa capaian ini jauh di atas rata-rata sebelumnya dan belum pernah terjadi dalam 13 tahun terakhir.
“Fakta menarik terjadi lompatan peningkatan IPM pada tahun 2022 ke 2023 dari 70,84 menjadi 72,24 yang cukup signifikan sebesar 1,5 point. Capaian ini jauh diatas rata – rata sebelumnya. Belum terjadi dalam 13 tahun terakhir capaian IPM melebihi 1 digit kecuali pada tahun 2023 yang lalu sebesar 1,5,” tulis Bapedalitbang Pessel pada Kamis, 20 Juni 2024.
Namun, klaim tersebut ternyata bertentangan dengan data resmi BPS yang dipublikasikan dalam “Pesisir Selatan dalam Angka (PSDA) 2024”.
Berdasarkan data tersebut, IPM Pessel pada tahun 2022 sebenarnya berada di angka 71,72, sedangkan pada tahun 2023 meningkat menjadi 72,24.
Klik selanjutnya untuk membaca halaman berikutnya…
Halaman : 1 2 Selanjutnya