BANDASAPULUAH.COM – Dukungan terus mengalir kepada Anggota DPR RI asal Sumatra Barat (Sumbar) H Andre Rosiade SE menjadi Gubernur. Setelah para kepala daerah bersuara, kini giliran ulama besar Sumbar yang mengharapkan Ketua Harian DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) itu maju dalam Pilkada mendatang. Buya Masoed Abidin mendoakan Andre Rosiade menjadi Gubernur Sumbar 2024.
“Sumbar ke depan harus kita bangun bersama-sama. Menyatukan antara yang muda yang tua. Yang tua-tua ini harusnya mendoakan yang muda. Untuk ke depan, Buya doakan, mudah-mudahan Andre Rosiade menjadi Gubernur Sumbar 2024,” kata mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumbar ini, Minggu (8/5) kepada wartawan.
Alasannya, sebut Buya, karena Andre Rosiade sudah berbuat banyak untuk masyarakat. Baik untuk kampung halaman, maupun untuk daerah keseluruhannya, bahkan nasional. Karena untuk menjadi seorang Gubernur, perhatian terhadap daerah amat diperlukan.
“Kita semua mengharapkan Andre Rosiade tidak menolak dicalonkan jadi Gubernur Sumbar tahun mendatang. Kalau beliau bersedia, Buya doakan menjadi Gubernur masa depan. Aamiin ya Rabbal Alamin,” kata ulama legendaris yang menilai Andre Rosiade punya komitmen kuat untuk ulama dan umat ini.
Pria asal Koto Gadang, Agam, yang berusia 86 tahun dan masih aktif berceramah dan menulis buku ini mengatakan, saat ini kita sedang menuju kepada golden age Republik Indonesia (RI). Dan 23 tahun lagi Indonesia berada pada satu abad kemerdekaan RI. Mulai sekarang harus ditata, orang-orang yang akan memimpin negeri ini, dimulai dari daerah.
“Katakanlah Provinsi Sumbar yang selama ini sudah berprestasi. Tetapi ke depan harus memiliki prestasi yang lebih daripada sebelumnya. Baik itu datang dari perintah agama, menyatakan hari esok harus lebih baik dari hari sekarang. Dari sisi pemerintahan dan pembangunan juga begitu, bahwa pemerintahan ke depan harus lebih baik dari pada yang sudah ada,” kata Direktur Pusat Pengkajian Islam dan Minangkabau (PPIM) 2001-2007 ini.
Buya Masoed menegaskan, semua tidak menafikan apa yang telah dilakukan oleh orang atau pemimpin sebelumnya. “Tetapi kita tidak hanya boleh meniru tapi meningkatkan. Yang baik tetap dikejar lebih baik. Yang kurang baik, harus dihapus. Untuk itu diperlukan para pemimpin generasi muda,” kata Ketua Umum Baznas Provinsi Sumbar 2001–2008.
Halaman : 1 2 Selanjutnya