Bandasapuluah.com – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Alirman Sori memberikan tanggapan soal keterangan Densus 88 Polri tentang adanya jaringan Negara Islam Indonesia (NII) yang berjumlah 1.125 anggota di Sumatera Barat.
Ia berharap, kepala daerah segera memberikan keterangan resmi terkait informasi tersebut. Hal ini, kata Alirman, guna menghindari anggapan yang menjurus kepada Sumatera Barat sebagai sarang teroris.
“Kita tidak menginginkan informasi tersebut berkembang bebas dan menjadi opini. Oleh sebab itu, diharapkan kepada gubernur agar menginstruksikan kepada bupati dan walikota turun langsung untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya terkait jaringan tersebut,” harapnya.
Senator asal Sumbar ini mengakui, belum mengetahui secara pasti konteks terorisme yang di lakukan oleh NII. Apakah itu pemberontakan atau ajaran garis keras. “Sebab beberapa kali penangkapan tetap tidak ada keterangan resmi dari pemerintah maupun pihak kepolisian,” terang Alirman Sori.
Lebih lanjut, Mantan Ketua DPRD Pesisir Selatan itu menegaskan, masyarakat Sumbar adalah masyarakat yang cinta NKRI dan tidak perlu di ragukan lagi. Oleh sebab itu, sambungnya, jika memang jaringan itu ada, tidak tertutup kemungkinan adalah orang luar Sumbar.
Dikatakan, orang Minangkabau adalah orang yang memiliki jiwa kritis dan tidak memiliki jiwa pemberontak. Seperti Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI), ia menegaskan itu bukanlah pemberontakan, melainkan upaya koreksi terhadap penyimpangan pemerintah pusat.
“Orang Minang tidak memiliki jiwa pemberontak melainkan jiwa yang kritis, seperti PRRI. Itu bukan pemberontakan, melainkan upaya koreksi masyarakat terhadap penyimpangan pemerintah pusat,” ujarnya
Sebelumnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menyebutkan, anggota jaringan NII di Sumbar mencapai 1.125 orang, 400 personel aktif dan selebihnya belum aktif dalam kegiatan, namun sudah mengambil baiat.