Bandasapuluah.com – Keindahan batas Pesisir Selatan-Padang tak terlihat lagi. Pasalnya, lampu yang biasa menghiasi tugu dan gapura itu telah lama mati. Tak tanggung-tanggung, lampu Batas itu tak hidup hampir 6 bulan.
Kondisi tersebut sangat dikeluhkan oleh pedagang di daerah tersebut. Dampak nyata yang dirasakan pedagang dari matinya lampu batas adalah memburuknya penjualan yang menyebabkan turunnya omset pedagang.
Murni, salah seorang pedagang dikawasan itu mengeluhkan matinya lampu Batas Pessel-Padang. Dikatakan, dagangannya mengalami penurunan penjualan hampir 60 persen.
“Dampaknya terasa sekali. Omset turun hingga 60 persen. Dan ini telah berlangsung hampir 6 bulan,” jelas Murni.
Biasanya, terang Murni, pengendara dari atau ke Pesisir Selatan akan banyak singgah terutama pada malam hari untuk berswa foto di kawasan tersebut. Tetapi saat ini, akunya, banyak pengendara yang hanya sekadar lewat saja.
“Kalau bercahaya kan banyak yang singgah untuk berfoto-foto. Walaupun tidak semua yang singgah itu berbelanja tapi, kan senang lihatnya,” ujarnya.
Murni yang berdagang selama 24 jam juga merasa takut. Menurutnya, kondisi yang semacam itu dapat mengundang tindakan kejahatan. Bila itu terjadi, katanya, akan semakin sedikit orang yang berhenti dan beristirahat disana.
“Kadang jadi takut juga, disini jadi gelap. Bisa mengundang kriminalitas. Meskipun sekarang belum terjadi,” katanya.
Halaman Selanjutnya: Pasisia Rancak dalam Gelap-gelapan?
Halaman : 1 2 Selanjutnya