Di Forum Pendidikan Minang Diaspora Sedunia, Firdaus Abdullah Soroti Krisis Identitas dan Warisan Budaya Minangkabau

Selasa, 5 Desember 2023 - 21:16 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDASAPULUAH.COM — Menjawab tantangan pendidikan yang semakin kompleks dan kebutuhan untuk merawat warisan budaya, Minang Diaspora Network Global menyelenggarakan Pertemuan Diaspora Minang dan Bundo Kanduang Minang Sedunia.

Salah satu agenda penting dalam pertemuan tersebut adalah forum diskusi pendidikan bertema “Tantangan Meningkatkan Mutu dan Relevansi Pendidikan berbasis Akhlak Mulia di Sumatera Barat”, yang berlangsung pada Selasa (5/12/2023) di Hotel Pangeran Beach, Padang.

Forum ini merupakan bagian dari rangkaian acara maraton yang digelar dari 3 hingga 13 Desember 2023 di empat kota di Sumatera Barat: Padang, Bukittinggi, Tanah Datar, dan Payakumbuh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Forum ini mempertemukan tokoh-tokoh pendidikan Minangkabau dari dalam dan luar negeri dalam dialog lintas generasi dan lintas benua.

Salah satu narasumber yaitu Prof. Dr. Firdaus Abdullah, mantan Senator Kerajaan Malaysia, tampil mengupas tema yang menggugah kesadaran kolektif: “Kepudaran Warisan dan Krisis Identitas Masyarakat Minangkabau.”

Baca Juga :  Desri Arwen Resmi Pimpin Universitas Muhammadiyah Tangerang, MDN-G Beri Dukungan Penuh

“Sering kali pudarnya warisan budaya seakan-akan diabaikan. Padahal kita sudah lama menyadari adanya krisis jati diri ini,” ujar Prof. Firdaus dalam pemaparannya.

Ia menyebutkan bahwa krisis identitas adab di kalangan masyarakat Minangkabau harus ditangani melalui pendidikan formal dan strategi pelestarian berbasis nilai.

Dalam forum tersebut, ia menguraikan tiga pokok penting: pertama, adanya krisis identitas adab di tengah masyarakat Minangkabau; kedua, perlunya upaya sadar dan terstruktur untuk mengatasi krisis tersebut; dan ketiga, pentingnya langkah konkret dalam pelestarian budaya, khususnya di kalangan generasi muda.

Ia menyoroti bahwa wacana tentang identitas Minang bukanlah hal baru. Beberapa diskusi dan seminar telah digelar sebelumnya, seperti Seminar Nasional “Reaktualisasi ABS-SBK dalam Pembangunan Sumatera Barat” di Bukittinggi 15 tahun silam, serta Lokakarya Adat Budaya Minangkabau tahun 2003 yang menghasilkan manifesto pelestarian nilai-nilai adat. Namun, menurutnya, yang kurang selama ini adalah aksi nyata.

Baca Juga :  Kekuatan Ada pada Adat, Afdhal Koto Suarakan Krisis Identitas di Forum Minang Sedunia

“Empat tahun lalu Universitas Andalas menyelenggarakan seminar bertajuk ‘Mempertanyakan Identitas Minang’, tetapi tidak ada kelanjutan. Yang kita butuhkan bukan hanya diskusi, tetapi program konkret yang menyasar generasi muda Minang, terutama yang lahir dan besar di perantauan,” tegasnya.

Prof. Firdaus juga mengungkap bahwa Ikatan Keluarga Minang Malaysia pernah mengusulkan program “Pulang Basamo” untuk remaja Minang di rantau, agar mereka dapat menggali dan mengenal kembali budaya leluhur mereka secara langsung di kampung halaman.

Forum diskusi ini dipandu oleh Prof. dr. Fasli Jalal, Ph.D, dan menghadirkan sejumlah tokoh pendidikan ternama lainnya. Di antaranya Prof. Dr. Jurnalis Uddin (Ketua Yayasan YARSI), Prof. Firdaus Abdullah (mantan Senator Malaysia), Prof. Zulfan Tadjoedin (University of Western Sydney), serta tiga rektor perguruan tinggi di Sumatera Barat yakni Prof Ganefri (Rektor Universitas Prof. Yuliandri (Rektor Universitas Andalas) dan Prof. Musliar Kasim (Rektor Universitas Baiturrahmah, sekaligus Wakil Menteri Pendidikan RI periode 2011-2014).

Baca Juga :  Yessy Yarisma Ceritakan Perjalanan RM Begadang dan Hotel Syariah di Forum Diaspora Minang

Dua diplomat senior yang juga berasal dari ranah Minang turut hadir memperkuat diskusi, yakni H.E. Mayerfas (Duta Besar RI untuk Belanda) dan Al Busyra Basnur, SH., LL.M (Duta Besar RI untuk Ethiopia, Jibouti, dan Uni Afrika).

Kepala Dinas Pendidikan Sumbar, Barlius, serta Fauziah Fauzan, EM., MM dari Perguruan Diniyah Putri Padang Panjang, turut menjadi narasumber.

Pertemuan ini tak hanya menjadi ajang silaturahmi dan pertukaran ide, tetapi juga momentum untuk memperkuat kembali jati diri dan warisan budaya Minangkabau melalui pendidikan. Sebuah komitmen kolektif diaspora Minang sedunia untuk tidak membiarkan nilai-nilai luhur Minangkabau pudar di tengah arus globalisasi.

Follow WhatsApp Channel m.bandasapuluah.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Dosen PAI UNP Adakan Pelatihan Manajemen Pondok Pesantren di Pesisir Selatan
Pilu! 5 Bulan Tanpa Perawatan, Pelajar di Pessel ini Terpaksa Berhenti Sekolah dan Tak Bisa Berjalan
PIP Jalur Aspirasi Lisda Hendrajoni Kembali Bergulir di Tahun 2024, Ini Besaran dan Syaratnya
Yudil Chatim Soroti Peluang SDM Indonesia di Tiongkok dalam Forum Minang Diaspora Sedunia
Meningkat Tajam, 45 Siswa SMAN 1 Sutera Lulus PTN Jalur SNBP

Berita Terkait

Rabu, 31 Juli 2024 - 22:43 WIB

Dosen PAI UNP Adakan Pelatihan Manajemen Pondok Pesantren di Pesisir Selatan

Kamis, 27 Juni 2024 - 09:33 WIB

Pilu! 5 Bulan Tanpa Perawatan, Pelajar di Pessel ini Terpaksa Berhenti Sekolah dan Tak Bisa Berjalan

Minggu, 9 Juni 2024 - 10:09 WIB

PIP Jalur Aspirasi Lisda Hendrajoni Kembali Bergulir di Tahun 2024, Ini Besaran dan Syaratnya

Selasa, 5 Desember 2023 - 21:16 WIB

Di Forum Pendidikan Minang Diaspora Sedunia, Firdaus Abdullah Soroti Krisis Identitas dan Warisan Budaya Minangkabau

Selasa, 5 Desember 2023 - 00:08 WIB

Yudil Chatim Soroti Peluang SDM Indonesia di Tiongkok dalam Forum Minang Diaspora Sedunia

Berita Terbaru

Menteri Seperti Apa Dia? Mundur!

Nasional

Menteri Seperti Apa Dia? Mundur!

Sabtu, 6 Des 2025 - 14:16 WIB

Hentikan Atraksi, Prioritaskan Korban Banjir

Nasional

Hentikan Atraksi, Prioritaskan Korban Banjir

Sabtu, 6 Des 2025 - 13:13 WIB