Ampiang Parak Dikenang Tua Kerapatan

Rabu, 1 Desember 2021 - 11:21 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mampir shalat ashar di Masjid Baiturrahman Padang Tae, 1 Desember 2021, dalam perjalanan penelitian nagari model desa adat Indonesia, difasilitasi Kemekeu RI, sekaligus perjalanan jurnalistik.

Masjid sederhana di pinggir jalan raya Padang – Mukomuko, yang posisinya berada dalam Nagari Ampiang Parak itu, menjanjikan.

Nyaman dengan mawadhdha’ (tempat berwuduknya). Cukup tunazhzhafa (bersih) dan tuthayyaba (indah) sebagai syarat utama masjid.

Ba’da shalat, terkenang nagari Ampiang Parak, yang posisinya penting di Banda-10. Banda 10 merupakan satu wilayah kultur Pesisir Selatan dulu.

Ampiang Parak didaulat sebagai tuo kerapatan Banda 10. Sebab di Ampiang Parak ini dulu beristana rajo Daulat Sungai Pagu Syamsuddin turunan kesultanan Pagaruyung.

Baca Juga :  E-Buletin SULUH Diluncurkan, Angkat Sejarah dan Potensi yang ada di Pesisir Selatan

Istananya disebut orang tua di Banda 10 di Ambacang Manih di Ampiang Parak.

Banda – 10 itu adalah 10 Kota Pantai di muara sungai yang dulu permai di singgahi kapal dagang asing.

Baca Juga :  Dinamisme dan Progresivitas, Filosofi di Balik Logo bandasapuluah.com

Di antaranya Portugis Cina dll abad ke-16 yang budigarnya orang rupit berhasil dihalau panglima pantai barat Sunatera Tan Sridano.

Setelah itu disusul Belanda dan Inggiris yang mesra menjadikan pantai barat menjadi percaturan dagang lada dan emas di pantai barat itu.

Klik selanjutnya untuk melanjutkan membaca…

Follow WhatsApp Channel m.bandasapuluah.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Harimau Sumatera dalam Kearifan Adat-Budaya di Minangkabau
Tokoh Adat dan Ulama Sumbar Tolak Pendaftaran Tanah Ulayat dalam Permen ATR-BPN 14/2024
Ini Sejarah dan Filosofi Tari Kain, Warisan Budaya Tak Benda Nasional dari Pesisir Selatan
Jejak Keindahan Pesisir Selatan dalam Catatan Penjelajah Asing
Mengenal Posisi dan Ragam Sumando di Minangkabau
Profil Abdul Karim Rasyid: Pejuang, Jenderal, dan Dubes Pertama RI di Kamboja dari Pesisir Selatan
Mengenal Zairoel Zen: Putra Pesisir Selatan yang Menjadi “Orang Dekat” Jenderal AH Nasution
Balai Pagaduan: Pergulatan Hidup Masyarakat Menjelang Lebaran

Berita Terkait

Jumat, 29 Agustus 2025 - 08:59 WIB

Harimau Sumatera dalam Kearifan Adat-Budaya di Minangkabau

Senin, 26 Mei 2025 - 11:50 WIB

Tokoh Adat dan Ulama Sumbar Tolak Pendaftaran Tanah Ulayat dalam Permen ATR-BPN 14/2024

Minggu, 27 April 2025 - 10:02 WIB

Ini Sejarah dan Filosofi Tari Kain, Warisan Budaya Tak Benda Nasional dari Pesisir Selatan

Senin, 14 April 2025 - 16:43 WIB

Jejak Keindahan Pesisir Selatan dalam Catatan Penjelajah Asing

Kamis, 10 April 2025 - 14:06 WIB

Mengenal Posisi dan Ragam Sumando di Minangkabau

Berita Terbaru