BANDASAPULUAH.COM – Nama Abdul Karim Rasyid mungkin belum banyak dikenal luas, tetapi kontribusinya bagi Indonesia tak bisa diabaikan. Putra asli Pesisir Selatan ini tak hanya berjuang di medan perang sebagai prajurit, tetapi juga mengukir sejarah sebagai jenderal pertama dari Pesisir Selatan bahkan Sumatera Barat serta Duta Besar RI pertama untuk Kamboja.
Menurut pegiat sejarah Pesisir Selatan, Yuli Afrianto, Abdul Karim Rasyid adalah sosok yang memiliki perjalanan hidup luar biasa.
Pria yang akrab disapa Riyan itu mengatakan, Abdul Karim Rasyid dan Abdul Karim Rashid adalah orang yang sama.
Jika demikian, maka dapat dipastikan ia adalah lulusan Sultan Idris Training College for Malay Teachers (SITC), yang kini bernama Universiti Pendidikan Sultan Idris.
Abdul Karim Rasyid lahir di Pasar Kuok, Kecamatan Batang Kapas, Pesisir Selatan, pada 14 Agustus 1914.
Sejak muda, semangatnya untuk mencari ilmu dan pengalaman membawanya merantau ke Malaysia pada usia 16 tahun. Di sana, ia menetap di Klang, Negeri Selangor, dan menjadi guru.
Keaktifannya dalam dunia pendidikan dan pergerakan nasionalisme Melayu membawanya turut serta dalam pendirian Kesatuan Melayu Muda (KMM) di Kuala Lumpur pada tahun 1938.
Saat Jepang masuk ke Indonesia, Abdul Karim Rasyid kembali ke tanah air dan bergabung dalam Pembela Tanah Air (PETA) atas ajakan Soekarno.
Klik selanjutnya untuk melanjutkan membaca…
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya