Waspada! Kasus DBD di Pariaman kini berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB)

Riri Tri Utami
20 Agu 2022 13:47
Sumbar 0 29
2 menit membaca

Kebersihan masyarakat yang kurang juga menpengaruhi perkembangan nyamuk Aedes Aegypti.

Bak mandi dan sejumlah tempat penampungan air yang tidak dikuras dan dibersihkan juga menjadi penyebab nyamuk ini tumbuh kembang.

Melihat kondisi ini Rio mengimbau masyarakat harus meningkatkan kesadaran atas bahaya DBD, dengan cara pemberantasan sarang nyamuk.

Seperti mendaur ulang barang, merapikan atau membuang barang bekas yang bisa jadi media tumbuh kembang nyamuk Aedes Aegypti.

Lalu untuk rumah, kantor dan instansi terkait bisa melakukan gotong royong untuk pemberantasan sarang nyamuk dengan 3 M (Menutup, menguras dan mendaur ulang).

Selain itu pihaknya juga terus berupaya melakukan sosialisasi pada sekolah serta sejumlah pemukiman masyarakat dan meminta pemko untuk mengeluarkan Surat Edaran terkait kondisi status KLB DBD ini.

Seperti halnya untuk mendorong masyarakat aktif menjaga kebersihan dan melakuka kerja bakti untuk pemberantasan sarang nyamuk.

“Kami juga tetap melaksanakan prosedur pengobatan, perujukan dan perawatan bagi warga yang mengalami gejala DBD sesuai prosedur pelayanan,” terangnya.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *