Ulama Taluak Batangkapas, M. Yunus T, dalam buku tersebut mengisahkan pengalamannya yang terjebak di tengah baku tembak di Kayu Aro.
Ia menyaksikan bagaimana pesawat APRI terus-menerus menggempur wilayah tersebut, memaksa pasukan PRRI melarikan diri ke rimba atau kampung-kampung terdekat seperti Langgai dan Batu Bala. Namun, di lokasi-lokasi ini, pasukan APRI telah bersiap menanti.
Bekal obat-obatan dan senjata PRRI banyak yang ditinggalkan. Meski senjata PRRI dikatakan lebih canggih, kekalahan mereka disebabkan oleh kekuatan yang tidak seimbang.
Setelah gempuran pertama, Kayu Aro sempat tenang, namun kembali dibombardir dengan serangan udara dan serangan darat.
APRI dengan sengaja menggunakan bom api, dibantu oleh angin kencang yang bertiup ke barat, sehingga membakar habis Kayu Aro.
Peristiwa ini mengakibatkan kehancuran total, di mana rumah, bahan pangan, dan barang-barang berharga rakyat habis terbakar. Asap dan jilatan api membubung tinggi, menjadikan Kayu Aro sebuah lautan api.
Peristiwa ini diperkirakan terjadi sekitar tahun 1960. Pada saat itu, M. Yunus T ditangkap oleh APRI dan dipaksa ikut ke medan pertempuran di Kayu Aro.
Setelah pembakaran selesai, ia dibebaskan oleh tentara APRI. Dalam perjalanannya, ia singgah di sebuah warung di Kampung Ampalu Mudik, Surantih.
Klik selanjutnya untuk membaca halaman berikutnya…
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya