BANDASAPULUAH.COM – Peristiwa memilukan terjadi di Kayu Aro, Nagari Ganting Mudiak Selatan, Surantih, saat Operasi Militer Pemerintah Pusat menumpas gerakan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) pada tahun 1960-an.
Kayu Aro yang menjadi basis pertahanan PRRI ini dihujani bom, dikepung dari darat, dan dibakar habis hingga menjadi lautan api.
Sebagaimana diketahui, Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) adalah sebuah gerakan perlawanan terhadap pemerintah pusat yang terjadi pada tahun 1950-an di Sumatera.
Gerakan ini muncul karena ketidakpuasan daerah terhadap kebijakan pemerintah pusat, terutama terkait kesenjangan pembangunan antara Pulau Jawa dan pulau-pulau lainnya.
PRRI diprakarsai oleh tokoh-tokoh seperti Letnan Kolonel Ahmad Husein, Mr. Sjafruddin Prawiranegara, dan Mr. Assaat. Pada 15 Februari 1958, Ahmad Husein secara resmi memproklamasikan berdirinya PRRI.
Pemerintah pusat merespons gerakan ini dengan serangkaian operasi militer, termasuk di wilayah Surantih, Kecamatan Sutera, Pesisir Selatan.
Dalam buku Kerajaan-Kerajaan di Pesisir Selatan: Jejak Sejarah Perjuangan Nasional karya Yulizal Yunus dkk, pertempuran di Kayu Aro—yang kini berada dalam Nagari Ganting Mudiak Selatan Surantih—dikenal dengan sebutan Kayu Aro Lautan Api.
Kayu Aro menjadi sasaran operasi militer karena dianggap sebagai basis pertahanan PRRI. Pesawat tempur Angkatan Perang Republik Indonesia (APRI) secara intensif membombardir wilayah tersebut.
Klik selanjutnya untuk membaca halaman berikutnya…
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya